Inkulturasi Misa Syukur Tahun Baru Imlek Gereja Katolik Santo Barnabas Pamulang

Main Author: Annisa Fachraddiena
Other Authors: Nuh Hasan
Format: bachelorThesis
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta : Fakultas Ushuluddin Dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40664
Daftar Isi:
  • Suatu agama beserta kebudayaannya tidak mungkin hidup sendiri. Mau tidak mau agama yang eksis di dunia bersinggungan dengan agama serta kebudayaan yang lain. Persinggungan iniakan memunculkan reaksi penolakan ataupun penerimaan. Reaksi penolakan sudah barang tentu akan menimbulkan ketegangan dianta kedua agama. Reaksi penerimaan pun tidak semua kebudayaan dari agama lain dapat diterima. Tradisi atau kebudayaan yang dapat diterima paling tidak tradisi yang tidak bertentangan dengan ajaran agama. Oleh karena itu terjadilah akulturasi dan inkulturasi suatu agama terhadap tradisi-tradisi setempat. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Pada hakekatnya penelitian lapangan bertujuan untuk menemukan secara spesifik dan realitas apa saja yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan antripologi budaya dan agama, dengan teori yang digunakan adalah inkulturasi budaya. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa inkulturasi dalam Perayaan Ekaristi seperti Misa Syukur tahun Baru Imlek yang diikuti oleh Umat Paroki Santo Barnabas Pamulang tidak serta merta mengadaptasi seluruh unsur-unsur budaya yang ada. Namun, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang pokok dan tidak pokok. Dengan demikin diharapkan umat mampu memahami makna nilai-nilai Perayaan Ekaristi tersebut.