Studi kritik sanad hadis fatwa MUI tentang lesbian, gay, sodomi, dan pencabulan

Main Author: Ceceng Kholilulloh
Other Authors: Abah Muhammad Rifqi Fathi
Format: bachelorThesis
Bahasa: ind
Terbitan: Jakarta : Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40626
Daftar Isi:
  • Fenomena Lesbian dan Gay menimbulkan kontroversi di masyarakat mengenai hukuman bagi pelaku seks sejenis, baik lesbi maupun gay, pelaku sodomi serta pelaku pencabulan. Adanya pro kontra di kalangan masyarakat mengenai LGBT menuntut lembaga yang berkapasitas memberikan fatwa untuk menengahi persoalan tersebut. Di Indonesia, MUI merupakan lembaga keagamaan tempat musyawarah ulama, zu’ama, dan cendekiawan Islam untuk membina, membimbing, dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. MUI juga bisa mewakili suara kelompok Islam di Indonesia karena didalamnya terdapat representasi berbagai kelompok muslim Indonesia. Dengan dikeluarkan fatwa tersebut akan memberikan jawaban kepada masyarakat tentang sikap dan status lesbian, gay, sodomi dan pencabulan. Skripsi ini mengkaji kualitas sanad hadis-hadis yang dijadikan rujukan MUI dalam mengeluarkan fatwa nomor 57 tahun 2014 tentang lesbian, gay, sodomi dan pencabulan yang difouskan pada tiga tema, yaitu pertama hadis yang menerangkan tentang larangan homoseks, baik terhadap sesama jenis lelaki (gay) maupun sesama perempuan (lesbi), kedua hadis yang menerangkan pelampiasan nafsu sesama jenis termasuk zina, ketiga hadis yang menerangkan larangan pelampiasan hasrat seksual kepada yang bukan hak. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan metode kritik sanad dengan memperhatikan ketersambungan sanad, keadilan perawi, ke-ḍobiṭ-an, ke-‘adil-an perawi, illat dan syadz nya. Dengan merujuk kepada kitab takhrij, kitab-kitab rijal al-ḥadis, dan kitab-kitab hadis. Dari hasil penelitian, ditemukan beberapa hal: Kajian hadis pada tema ke- 1 tentang tentang larangan homoseks wanita ataupun laki-laki derajat hadisnya ṣahih. Kajian Hadis pada tema ke-2 larangan pelampiasan nafsu seksual sesama jenis dan perbuatan tersebut termasuk zina derajat hadisnya ḍaif. Kajian Hadis pada tema ke-3 menerangkan larangan hasrat seksual kepada yang bukan hak derajat hadisnya ṣahih.