Peran Pemuka Agama Dalam Memelihara Kerukunan: Studi Kasus Hubungan Islam dan Katolik Di Desa Pabian Kabupaten Sumenep
Main Author: | Wasil |
---|---|
Other Authors: | Media Zainul Bahri |
Format: | Masters |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jakarta: Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
|
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40292 |
Daftar Isi:
- dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Sebuah pendekatan yang digunakan peneliti untuk memahami interaksi umat Islam dan Katolik di Desa Pabian yang berjalan harmonis dan penuh kerjasama. Dan kemudian bagaimana pola-pola interaksi itu dipengaruhi dan dilandaskan atas dasar pemahaman ajaran agama yang diinternalisasikan dan diaktualisasikan oleh pemuka agama masing-masing. Hal ini menegaskan peran pemuka agama dalam mewujudkan dan memelihara kerukunan antar umat beragama sangat besar dan dibutuhkan. Peran pemuka agama dibutuhkan dalam hal membangun dan menginternalisasikan teologi kerukunan atau memberikan pemahaman keagamaan moderat dan toleran terhadap umat beragama. Pemahaman keagamaan umat beragama sangat mempengaruhi tingkat harmoni dan kondisi kerukunan antar umat beragama. Jika suatu masyarakat memiliki pemahaman keagamaan yang eksklusif dan ekstrem, maka yang terjadi adalah sikap saling curiga, permusuhan dan sesat-menyesatkan. Bahkan apapun yang menjadi simbol dari keberadaan agama yang dianggap musuh dan sesat, bisa mudah jadi sasaran kebencian yang berimplikasi pada perusakan atau kekerasan atas nama agama. Untuk mencegah terjadinya konflik antar umat beragama, pemahaman keagamaan yang moderat dan toleran sangat diperlukan. Moderat dengan sebuah pengertian pemahaman keagamaan yang tidak eksklusif dan ekstrem, namun berada dalam posisi di tengah. Sedangkan toleran dalam arti menerima perbedaan agama sebagai kondrat Tuhan dan sanggup berdampingan secara damai dan penuh kerjasama. Di sinilah signifikansi peran pemuka agama dalam memberikan dan menanamkan pemahaman keagamaan yang moderat dan toleran kepada umat beragama di Desa Pabian Kabupaten Sumenep dengan melalui berbagai media seperti majlis taklim, pengajian dan mimbar masjid; khotbah jumat dan kuliah subuh. Sehingga hal ini memberikan dampak dan motivasi positif pada hubungan dan interaksi antar umat beragama di Desa Pabian yang berjalan dengan rukun dan damai. Interaksi antar umat beragama di Desa Pabian bisa dilihat dan telah terwujud dalam bentuk-bentuk kerjasama yang saling menguatkan dan membutuhkan seperti hubungan dalam bentuk sosial-keagamaan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Bentuk-bentuk kerukunan ini dilandasai atas dasar sikap saling menerima dan menghormati antar umat beda agama. Dengan demikian, pemahaman keagamaan yang moderat dan toleran yang ditanamkan oleh pemuka agama masing-masing, umat Islam dan Katolik di Desa Pabian tidak akan mudah terpancing dengan isu-isu provokatif yang dapat merusak harmoni dan kerukunan tersebut