Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja di proses produksi kantong semen PBD (paper bag division) Pt. Indocement tunggal prakarsa TBK Citeureup-Bogor tahun 2010

Main Author: Mauludi, Moch. Noval
Other Authors: Shofwati, Iting
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/3944
Daftar Isi:
  • ii: 109 hal.; 24 cm
  • Kelelahan adalah suatu kondisi yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Kelelahan kerja ditandai dengan melemahnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan, sehingga akan meningkatkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan dan akibat fatalnya adalah terjadinya kecelakaan kerja.. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 pekerja di proses produksi PBD (Paper Bag Division ) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, diketahui 100% pekerja mengalami kelelahan kerja, artinya dari 10 sampel diketahui seluruh pekerja mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 88 orang dari total populasi sebesar 168 orang pekerja. Uji statistik menggunakan Chi Square untuk melihat adanya hubungan antara kedua variabel.Yaitu variabel tekanan panas, tingkat kebisingan, masa kerja, Shift kerja, usia, status perkawinan, kebiasaan merokok, dan status gizi dihubungkan dengan kelelahan kerja pada pekerja di proses produksi kantong semen PBD PT. Indocement Tunggal Prakarsa yang dilaksanakan pada bulan April- Agustus 2010. Dari hasil uji statistik didapatkan gambaran tingkat kelelahan yang paling terbanyak adalah kelelahan kerja ringan (KKR) sebanyak 34 pekerja (38,6 %), tingkat kelelahan kerja sedang (KKS) sebanyak 33 orang (37,5%), sedangkan tingkat kelelahan yang paling sedikit adalah tingkat kelelahan kerja berat (KKB) sebanyak 21 pekerja (23,9%). Dari hasil uji statistik bivariat didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,008. Artinya pada α 5 % terdapat hubungan antara tingkat kebisingan dengan kelelahan kerja. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,014. Artinya pada α 5 % terdapat hubungan antara kelompok kerja dengan kelelahan kerja. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,045. Artinya pada terdapat hubungan antara kelompok status perkawinan dengan kelelahan kerja. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan kelelahan kerja, shift kerja dengan kelelahan kerja, dan status perkawinan dengan kelelahan kerja. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan itu sendiri disamping faktor-faktor yang lain. Oleh karena itu saran yang dapat diberikan adalah mengurangi paparan kebisingan yang diterima pekerja salah satunya dengan cara administrative control (memberikan pelatihan pada pekerja, menyediakan ruang kontrol sehingga pekerja bisa beristirahat), personal protective equipment (dengan menggunakan alat pelindung diri berupa safety ear plug atau ear muff), mengatur jam shift kerja sesuai dengan jam kerja normal yaitu dengan jam kerja 06-14-22, dan memberikan pendidikan atau pengarahan tentang cara pengaturan waktu istirahat antara pekerjaan dengan waktu untuk keluarga.