Gambaran Kualitas Udara Ambien (SO2,NO2,TSP) Terhadap Keluhan Subyektif Gangguan Pernapasan Pada Pedagang Tetap di Kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta Timur Tahun 2017

Main Author: Putri Dewi Riani
Other Authors: Dewi Utami Iriani, Yuli Amran
Format: bachelorThesis
Bahasa: ind
Terbitan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017
Subjects:
SO2
NO2
TSP
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35980
Daftar Isi:
  • lengkap
  • Keluhan subyektif gangguan pernapasan merupakan salah satu gejala yang dirasakan oleh seseorang salah satunya diakibatkan oleh pencemaran udara dari paparan polutan di udara ambien terutama di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Seperti disampaikan dalam Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2012 yang menunjukkan, sekitar 46% penyakit masyarakat bersumber dari pencemaran udara ,antara lain: gejala pernapasan (43%), iritasi mata (1,7%) dan asma (1,4%). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kualitas udara ambien (SO2,NO2,TSP) terhadap keluhan subyektif gangguan pernapasan pada pedagang tetap di kawasan Terminal Bus Kampung Rambutan yang dilaksanakan pada bulan Desember-Januari tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah pedagang tetap dan kualitas udara ambien di kawasan Terminal Kampung Rambutan. Selain itu, dilakukan pula pengukuran faktor meteorologi di area terminal. Sampel pedagang tetap sebesar 72 responden dan sampel udara ambien dilakukan di 4 titik area di kawasan terminal selama 1 jam pengukuran untuk gas SO2, NO2 ,dan TSP. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61 (84,7%) pedagang tetap mengalami keluhan subyektif gangguan pernapasan dengan keluhan terbesar adalah bersin (68,1%). Pengukuran kualitas udara ambien tertinggi berada di titik area X2 yaitu jalur keluar terminal antar kota dengan nilai rata-rata konsentrasi SO2, NO2 ,dan TSP adalah 45,72 μg/m3, 168,97 μg/m3, dan 133,3 μg/m3. Berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 551 tahun 2001, hasil pengukuran polutan TSP melampaui baku mutu yang ditetapkan yaitu sebesar 90 μg/m3 selama 1 jam pengukuran.Selanjutnya, nilai rata-rata pengukuran faktor meteorologi seperti kelembaban udara, suhu udara, dan kecepatan angin adalah 51%, 34,4 oC, dan 0,92 meter/detik. Kejadian keluhan subyektif gangguan pernapasan terbesar berdasarkan kualitas udara ambien terjadi pada pedagang tetap di titik area jalur keluar terminal antar kota sebesar 97%