Gaya Bahasa dalam Novel Emak Karya Daoed Joesoef dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di Sekolah

Main Author: Via Ardhya Garini Lintang
Other Authors: Jamal D. Rahman, M.Hum
Format: bachelorThesis
Bahasa: ind
Terbitan: FITK UINJKT
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34635
Daftar Isi:
  • Salah satu unsur intrinsik yang terdapat dalam novel adalah gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan bahasa yang indah untuk mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas. Dengan adanya penggunaan gaya bahasa, suatu novel dapat memiliki karakteristik yang unik dan lebih menarik untuk dibaca. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam novel Emak karya Daoed Joesoef yang diharapkan dapat menjadi referensi tambahan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil dari penelitian ini berupa total pemunculan gaya bahasa yang berjumlah 119 gaya bahasa. Gaya bahasa simile sebanyak 30 kalimat; metafora 17 kalimat; sinekdoke 15 kalimat; personifikasi 14 kalimat; mesodilopsis 11 kalimat; hiperbola 10 kalimat; litotes 7 kalimat; sarkasme 4 kalimat; oksimoron 3 kalimat; asindeton 2 kalimat; perifrasis 2 kalimat; metonimia 1 kalimat; anafora 1 kalimat; elipsis 1 kalimat; dan polisindeton 1 kalimat. Gaya bahasa yang paling banyak muncul ialah gaya bahasa simile. Gaya bahasa simile bermaksud membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja dianggap sama. Perbandingan itu menggunakan kata hubung seperti, bagai, ibarat, bak, laksana, atau umpama. Gaya bahasa simile ini sangatlah menarik karena pembaca diharapkan mampu membayangkan persamaan yang ada dalam sudut pandang pengarang. Ucapan yang diberi perbandingan cenderung lebih mudah diingat dan tentu lebih terkesan menghibur.