Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di rumah sakit Haji Jakarta tahun 2011

Main Author: Aula, Lisa Ellizabet
Other Authors: Febrianti
Format: Bachelors
Terbitan: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1812
Daftar Isi:
  • i, 152 hal.; 28 cm.
  • Sisa Makanan adalah volume atau persentase makanan yang tidak habis termakan dan dibuang sebagai sampah dan dapat digunakan untuk mengukur efektivitas menu. Jika sisa makanan masih dibiarkan, maka dalam jangka waktu yang lama akan mempengaruhi status gizi pasien yang kemudian dapat menimbulkan terjadinya malnutrisi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya sisa makanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan disain cross-sectional study. Sampel penelitian ini sebanyak 58 pasien rawat inap yang diambil dengan cara purposive sampling. Analisis hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen menggunakan uji t, uji anova, dan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata sisa makanan responden adalah sebanyak 20,27%. Persentase responden yang tidak menghabiskan makanannya >25% mencapai 39,7%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara gangguan pencernaan, aroma makanan, dan makanan dari luar rumah sakit dengan terjadinya sisa makanan. Sementara itu, keadaan psikis, kebiasaan makan, penampilan makanan yang meliputi warna makanan, bentuk makanan, porsi makanan, dan penyajian makanan, dan rasa makanan yang meliputi bumbu makanan, konsistensi makanan, keempukan makanan, dan temperatur makanan tidak memiliki hubungan dengan terjadinya sisa makanan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi Rumah sakit Haji Jakarta untuk memperbaiki mutu makanan, terutama aroma makanan, dengan pemberian bumbu atau cara memasak yang tepat akan menimbulkan aroma yang sedap, memberikan makanan yang sesuai dengan kondisi responden, melakukan evaluasi sisa makanan dan status kesehatan pasien secara rutin dan menyeluruh.