Pembuatan membran dari selulosa asetat dan polietilen glikol berat molekul 20.000 untuk pemisahan gas CO2 dan CH4
Main Author: | Bagus Adji Prastowo |
---|---|
Other Authors: | Adiwar |
Format: | Bachelors |
Terbitan: |
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi, 2008
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/14857 |
Daftar Isi:
- xiv, 92 p.; 28 cm.
- Pemisahan gas CO2 dari gas alam penting dilakukan karena sifatnya yang dapat menyebabkan korosi pada pipa gas. CO2 juga dapat menurunkan nilai kalor dari gas alam. Teknologi membran telah mulai dikembangkan untuk pemisahan gas CO2 dari gas alam karena prosesnya yang sederhana, mudah, ramah lingkungan, serta konsumsi energi dan biaya operasional yang rendah. Penggunaan polietilen glikol (PEG) sebagai pembawa pada membran terbukti mampu menghasilkan selektivitas yang cukup tinggi. Membran dibuat dari selulosa asetat, aseton, formamida dan PEG berat molekul 20.000 menggunakan metode inversi fasa. Pada preparasi membran dilakukan beberapa variasi yaitu: suhu koagulasi diukur pada 9, 18 dan 25 0C. Waktu evaporasi diamati pada 30, 45 dan 60 detik. Dilihat juga pengaruh perendaman PEG cair dengan evaporasi maupun tanpa evaporasi. Variasi media penyimpanan di dalam air dan dalam desikator. Terakhir dilihat pengaruh kepolaran bertahap terhadap permeabilitas dan selektivitas membran. Pemisahan gas dilakukan pada sel permeasi dengan tekanan 10 – 100 psi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hasil pemisahan gas CO2 dengan PEG 20.000 yang optimal dilakukan dengan perendaman dalam PEG cair tanpa evaporasi pada suhu koagulasi 25 0C dan disimpan dalam media air dengan nilai selektivitas adalah 15 – 80,9.