Optimasi sintesis biodiesel dari minyak goreng bekas dengan reaksi esterifikasi dan transesterifikasi

Main Author: Badrul Ulum
Other Authors: Siti Nurbayti, Isalmi Aziz
Format: Bachelors
Terbitan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Sains Dan Teknologi , 2011
Subjects:
Online Access: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1252
Daftar Isi:
  • xiv, 79 hal.;ilus.; 28 cm.
  • Proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati umumnya dilakukan melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis basa. Minyak berkandungan asam lemak bebas tinggi tidak sesuai digunakan dengan metode tersebut karena asam lemak akan bereaksi dengan katalis basa menghasilkan sabun yang dapat mengganggu proses reaksi pembentukan biodiesel. Pemanfaatan bahan baku minyak nonedible berharga murah akan meminimalkan biaya produksi biodiesel sehingga diharapkan dapat bersaing dengan bahan bakar diesel. Biodiesel berbahan baku minyak goreng bekas dengan kandungan asam lemak tinggi perlu diturunkan kadar asam lemak hingga <2% melalui reaksi esterifikasi kemudian dilanjutkan dengan reaksi transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi katalis (H2SO4/KOH), waktu, suhu pada reaksi esterifikasi dan transesterifikasi minyak goreng bekas terhadap persen hasil dan karakteristik biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada reaksi esterifikasi, konsentrasi katalis H2SO4 sebesar 0,25% (b/b), suhu 60oC, dan waktu reaksi 150 menit memberikan konversi asam lemak bebas paling besar yaitu 55%. Pada reaksi transesterifikasi, kondisi terbaik adalah pada konsentrasi katalis KOH sebesar 1% (b/b), suhu 60oC, dan waktu reaksi 60 menit dengan persen hasil biodiesel sebesar 88%. Karakteristikbiodiesel yang dihasilkan yaitu: viskositas dan densitas pada suhu 40oC sebesar 3,2 cSt dan 0,85 g/mL, kadar air 0,002%, indeks setana 51, titik nyala 176oC, dan titik tuang 9oC. Biodiesel ini memenuhi SNI yang telah ditetapkan oleh pemerintah.