Proses Rekrutmen Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dalam Pencalonan Kepala Daerah Pada Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
| Main Author: | Dwi Riyanti |
|---|---|
| Format: | Bachelors |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
PKNH FIS UNY
, 2010
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=656 http://library.fis.uny.ac.id/opac/lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Cover_Skripsi.png |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola rekrutmen DPC PDIP Kabupaten Bantul dan DPC PDIP Kabupaten Sleman, proses rekrutmen calon bupati sehingga bisa diusung dan didukung untuk maju sebagai calon bupati, implementasi pendidikan politik yang dilakukan pada kadernya dan implikasinya bagi pendidikan politik di sekolahan melalui PKn.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena sasarannya adalah mencari atau menggali tentang proses rekrutmen politik PDIP dalam pencalonan kepala daerah tingkat kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam penetuan subjek penelitian ini mengguanakan teknik sampel bertujuan (purposive sample). Subjek penelitian mencakup: (1) Pengurus DPC PDIP Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, (2) Calon Bupati dari DPC PDIP Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman yang mencalonkan dri sebagai calon bupati pada pilkada 2010, (3) Guru PKn SMA/SMK/MA di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan cross ceck dengan dokumentasi. Analisis data mencakup reduksi data, unitisasi/katagorisasi data, display data, dan pengambilan kesimpulan.Hasil penelitian ini adalah: (1) Pola rekrutmen DPC PDIP Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman oleh partai politik dapat dikatagorikan rekrutmen terbuka dalam merekrut anggota dan rekrutmen tertutup dalam merekrut anggota ke struktural. DPC PDIP kabupaten Bantul dan DPC PDIP Sleman dalam merekrut calon anggotanya dengan menggunakan pola rekrutmen terbuka walaupun terdapat perbedaan di dalam implementasinya. DPC PDIP kabupaten Bantul menggunakan dua pendekatan yaitu yaitu pertama, adalah proaktif dari struktural maupun fungsional partai untuk memberikan informasi dan meyakinkan masyarakat non partisan untuk masuk ke PDIP. Kedua, individu atau masyarakat datang ke kantor sekretariatan DPC PDIP Kabupaten Bantul. Sedangkan di dalam merekrut calon anggotanya DPC PDIP Kabupaten Sleman menggunakan stelsel aktif dimana masyarakatlah yang harus aktif di dalam mendaftarkan diri ke kantor sekretariatan. Di dalam merekrut anggotanya untuk menempati jabatan struktural kepartaian DPC PDIP kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman menggunakan pola tertutup karena mepunyai beberapa persyaratan. (2) Proses rekrutmen calon bupati dari DPC PDIP Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman sehingga bisa diusung dan didukung untuk maju sebagai calon bupati adalah untuk DPC PDIP kabupaten Bantul menggunakan empat tahap yaitu sosialisasi, penjaringan, penyaringan, dan penetapan, sedangkan DPC PDIP Kabupaten Sleman hanya tiga tahapan saja yaitu penjaringan, penyaringan, dan penetapan. Pola rekrutmen DPC PDIP Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman adalah terbuka yang terlihat dari longgarnya persyaratan. (3) Implementasi pendidikan politik yang dilakukan DPC PDIP Kabupaten Bantul pada kadernya dengan cara tidak langsung atau tidak semata-mata lewat diklat, di mana tidak ada program khusus untuk pelaksanaan pendidikan politik tersebut tetapi hanya disisipkan pada waktu diadakan rapat kepartaian sedangkan DPC PDIP Kabupaten Sleman pada kadernya melalui badiklatcab tetapi pelaksanaannya tidak secara intensif dan pendidikan politik di sekolahan melalui Pendidikan Kewarganegaraan secara umun dilakukan hanya pada waktu diadakan pemilihan ketua OSIS sebagai wujud implementasi budaya politik partisipan. Partai politik belum melakukan pendidikan politik melalui sekolahan karena terbentur aturan yang tidak memperbolehkan parpol masuk ke instansi pendidikan demi menjaga kenetralan sekolah.
- xviii,253hlm.;PDF