BENTUK INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGANUT ALIRAN TRI SILA WEDHA DENGAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI SEMBUKAN, KECAMATAN PARANGGUPITO KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAH
Main Authors: | Puji Lestari, M.Hum, Nur Hidayah, M.Si, Claudius Hans Christian Salvatore |
---|---|
Format: | Bachelors |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pend. Sosiologi
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=1041 http://library.fis.uny.ac.id/opac/lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/Cover_Skripsi.png |
Daftar Isi:
- Aliran Tri Sila Wedha merupakan Aliran Penghayat yang menganutfilosofi Kejawen. Setiap ritual kegiatan yang dilakukan Aliran Tri Silamengedepankan unsur Jawa sebagai dasar-dasar ajaranya. Aliran Tri Sila Wedhadalam melaksanakan ritualnya bertempat di pantai Selatan yaitu pantai Sembukan.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan bentuk interaksidan dampak interaksi sosial antara masyarakat sekitar pantai Sembukan denganpengikut aliran paguyuban penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME “Tri SilaWedha†di WonogiriPenelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumberdata primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah wawancara terstruktur, observasi partisipan. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive sampling. Validitas data dalam penelitian inimenggunakan teknik triangulasi sumber, dan analisis datanya menggunakananalisis model interaktif Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anggota Tri Sila Wedha yangdisebut Warga Kusuma Hayu berpedoman pada Manunggaling Kawula Gusti.Terjadinya interaksi sosial antara Warga Kusuma Hayu (Tri Sila Wedha) denganmasyarakat sekitar pantai Sembukan berawal dari komunikasi antar personal yangakhirnya berkembang menjadi komunikasi antar kelompok yang akhirnyamenimbulkan kerja sama antar Warga Kusuma Hayu dengan masyarakat sekitarPantai Sembukan. Bentuk interaksi sosial antara Warga Kusuma Hayu (Tri SilaWedha) yaitu berupa kerja sama yaitu gotong royong dalam kegiatan danakomodasi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat. Selain itu juga adapersaingan dalam perebutan wahyu, kontrovensi dan konflik akibat perbedaanpendapat. Dampak yang ditimbulkan ada positif dan negatif. Dampak positifyaitu kerja sama berupa gotong royong. Dampak negatif yaitu perbedaanpandangan berupa pandangan miring tentang aliran kepercayaan Tri Sila wedhayang beranggapan bahwa aliran Tri Sila Wedha tersebut membawa unsur musyrikyang tidak sesuai dengan ajaran agama.Kata kunci : Tri Sila Wedha, interaksi sosial, masyarakat
- xiv, 120hlm.;Lamp.;PDF