PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN MEDIA PLAYDOUGH ANAK USIA DINI DI RAUDLATUL ATHFAL ALHIDAYAH DESA SURYA MATARAM KEC. MARGA TIGA KAB. LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Main Author: | Kusnul Kotimah NPM. 15310010 |
---|---|
Format: | Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
IAIM NU METRO
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://library.iaimnumetrolampung.ac.id//index.php?p=show_detail&id=34624 |
Daftar Isi:
- Keterampilan motorik adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan terkoordinasi menggunakan kombinasi berbagai tindakan otot. Keterampilan motorik halus cenderung dilakukan oleh otot-otot yang lebih kecil seperti yang di tangan dan menghasilkan tindakan seperti menulis dan menggambar. Tetapi kenyataannya anak usia dini di Raudlatul Atfal Al-Hidayah Desa Surya Mataram Kec. Marga Tiga Lampung Timur, anak kurang mampu untuk mengembangkan kemampuan motorik halus dengan baik. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Perkembangan kemampuan Motorik Halus dengan media Playdough anak usia dini di Raudlatul Atfal al-Hidayah Desa Surya Mataram Kec. Marga Tiga Lampung Timur Tahun Pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut: setelah melihat peran dari kedua guru kelompok usia 4-5 taahun, dengan berdasarkan langkah-langkah serta indikator pencapaian yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini, maka penulis mendapati hasil data observasi penilaian perkembangan kemampuan motorik halus sebagai berikut: Penerapan media Playdough untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini, bahwa guru menetapkan tujuan pembelajaran seperti menentukan tema, sub tema, yang berwujud RPPH. Yang terdiri dari langkah-langkah media Playdough, yaitu 1) Guru menetapkan tujuan dari pembelajaran, 2) Guru menyiapkan adonan, 3) Guru membagi anak dalam kelompok kecil, 4) Guru memperkenalkan atau menjelaskan Playdough, 5) Guru membagikan adonan dan 6) Guru memperkenankan anak membuat bentuk bebas. Setelah dilakukan penelitian terdapat perkembangan kamampuan motorik halus anak, dari 20 anak sudah tidak ada yang belum berkembang, 4 anak mulai berkembang, 13 anak berkembang sesuai harapan, dan 3 anak berkembang sangat baik