Daftar Isi:
  • The Muarajambi Temple Complex is a Buddhist Cultural Conservation area in Sumatra, located in 3,981 hectares fluvial landform. This area is frequently flooded, both during the rainy season and the high tides, but local people are still living in this area. This paper discusses the research on the waterscape transformation in the Muarajambi Temple Complex based on collective memory and the related physical evidence. The research method used is the comparison of satellite images using GIS software and the confirmation of the results by the local people through interviews. The research results indicate that, unlike the previous interpretation, the water network had not been an all-time active transportation infrastructure. In addition, the research identified numerous ancient hydrological landforms in the area.
  • Kawasan Percandian Muarajambi merupakan kawasan Cagar Budaya bercorak Buddha di Sumatra yang berada di lahan seluas kurang lebih 3.981 hektar dengan bentuklahan fluvial. Kawasan ini sering tergenang air, baik ketika musim penghujan maupun ketika terjadi pasang laut, tetapi hingga sekarang masih dihuni oleh masyarakat. Tulisan ini menguraikan hasil penelitian jejak transformasi lanskap perairan di Kawasan Percandian Muarajambi berdasarkan memori kolektif masyarakat dan bukti-bukti fisik yang menyertainya. Metode yang digunakan adalah komparasi citra satelit menggunakan perangkat SIG dan konfirmasi hasil komparasi tersebut kepada masyarakat melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berbeda dengan interpretasi sebelumnya, jaringan perairan tidak menjadi prasarana transportasi yang aktif sepanjang waktu. Selain itu, berbagai bentuklahan hidrologis masa lampau di kawasan ini juga berhasil diidentifikasi.