Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pelestarian Dan Pemanfaatan Sumberdaya Budaya (Studi Kasus di Situs Candi Morangan)
Main Author: | Masyhudi, nfn. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/898 http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/898/837 |
Daftar Isi:
- Given the limited number of cultural resources (finite), non-renewable, non-movable, and fragile, the use of cultural resources must be oriented towards conservation. Therefore, in an effort to utilize cultural resources, it should be used with care. Then in terms of the development of cultural assets, we must also look at the value of various interests, so that the various conflicts of interest that exist can be suppressed as far as possible so that there is no attempt to defeat each other, but mutually beneficial.
- Mengingat jumlah sumberdaya budaya yang terbatas (finite), tak terbaharui (non-renewable), tak dapat dipindahkan (non-movable), serta mudah rapuh, maka dalam pemanfaatan sumberdaya budaya haruslah berorientasi pada pelestarian. Oleh karena itu dalam upaya pemanfaatan terhadap sumberdaya budaya hendaknya dimanfaatkan dengan hati-hati. Kemudian dalam hal pengembangan terhadap asset budaya harus pula melihat nilai dari berbagai kepentingan, sehingga berbagai konflik kepentingan yang ada dapat ditekan sejauh mungkin agar tidak ada upaya untuk saling mengalahkan, tetapi saling menguntungkan.