Sosialisasi Islam Di Jawa Abad Ke 15-17: Radikal Atau Persuasif? (Telaah atas Historiografi Lokal dan Asimilasi Tinggalan Arkeologis)
Main Author: | Saptaningrum, Irna |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 2004
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/896 http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/896/835 |
Daftar Isi:
- On the post-modernist view that the "meaning" of an archaeological data depends on the interpretation of the interpreter to interpret it. This gap makes it possible to accommodate other views from various versions, so that there is no single interpretation. Likewise with the interpretation of the way the socialization of Islam is carried out in Java, it can be said to be radical and it can also be persuasive depending on the point of view of how one is viewed, the goals and intentions of the observer itself which also influence the "meaning" it creates.
- Pada pandangan post-modernisme bahwa "makna" suatu data arkeologi bergantung pada interpretasi dari si penafsir untuk menafsirkannya. Celah ini memungkinkan untuk menampung pandangan-pandangan lain dari berbagai versi, sehingga tidak ada interpretasi tunggal. Demikian juga halnya dengan interpretasi terhadap cara sosialisasi Islam yang dilakukan di Jawa, bisa dikatakan secara radikal dan bisa juga secara persuasive tergantung dari sudut pandang bagaimana dia dipandang, tujuan serta niatan si pemandang itu sendiri yangjuga berpengaruh akan "makna" yang ditimbulkan.