Perubahan Sosial Di Kawasan Benda Cagar Budaya Sangiran: Studi Tentang Perubahan Perilaku
Main Author: | Soelistyanto, Bambang |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 1996
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/751 http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/751/691 |
Daftar Isi:
- This paper will try to discuss the social changes that have occurred in Krikilan Village, Kalijambe District, Sragen Regency, Central Java Province. This village is located in the Sangiran Cultural Heritage Area (BCB) which is protected by law. This is raised in this paper, due to a unique process of social change that only applies in this village. Since this IDT village was visited by foreign researchers especially von Koenigswald in 1934 in the context of exploring the Sangiran Site, followed by the establishment of the Sangiran Museum in 1974, and then followed by the expansion of the rock industry center (fossil) in 1980, social changes are very much found in the life of the people of Krikilan Village.
- Tulisan ini akan mencoba membahas adanya perubahan sosial yang terJadi di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak di kawasan Benda Cagar Budaya (BCB} Sangiran yang dilindungi oleh undang-undang. Hal tersebut diangkat dalam tulisan ini, disebabkan adanya proses perubahan sosial yang unik dan hanya berlaku di desa ini. Sejak desa IDT ini didatangi oleh para peneliti asing khususnya von Koenigswald pada tahun 1934 dalam rangka eksplorasi Situs Sangiran, disusul dengan berdirinya Museum Sangiran pada tahun 1974, dan kemudian diikuti oleh merebaknya sentra industri batuan (fosil) pada tahun 1980, perubahan sosial sangat banyak ditemukan di dalam kehidupan masyarakat Desa Krikilan.