Masjid Agung Kotagede: Kajian Awal Terhadap Inskripsi Yang Ada
Main Author: | Chawari, Muhammad |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Balai Arkeologi Yogyakarta
, 1994
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/638 http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/638/591 |
Daftar Isi:
- Kotagede is one of the districts in Yogyakarta Municipality, which is located in the southeast of the city. In the past, Kotagede was the first capital of the Islamic Mataram kingdom. This place is an area given by the Sultan of Pajang (Hadiwijaya) to Ki Ageng Arrowing as a gift (Brandes, 1894: 415) for his victory over Aria Penangsang from Jipang. Therefore, it can be said that the Mataram kingdom was pioneered by Ki Ageng Pemanahan, then officially founded by Panembahan Senopati who occupied his palace in Kotagede. This area became the center of government during the Panembahan Senopati era and part of the Sultan Agung era. During the time of Sultan Agung the palace was moved to Kerto.
- Kotagede merupakan salah satu kecamatan di Kotamadya Yogyakarta, yang terletak di sebelah tenggara kota. Dahulu Kotagede merupakan ibukota pertama kerajaan Mataram Islam. Tempat inii merupakan daerah yang diberikan oleh Sultan Pajang (Hadiwijaya) kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah (Brandes, 1894:415) atas kemenangannya terhadap Aria Penangsang dari Jipang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kerajaan Mataram ini dirintis oleh Ki Ageng Pemanahan, kemudian secara resmi didirikan oleh Panembahan Senopati yang menempati istananya di Kotagede. Daerah ini menjadi pusat pemerintahan pada masa Panembahan Senopati dan sebagian masa Sultan Agung. Pada masa Sultan Agung kraton dipindahkan ke Kerto (Ibid).