SANGHIANG TARAJE, TINGGALAN TRADISI MEGALITIK DI GUNUNG TAMPOMAS

Main Author: Koestoro, Lucas Partanda
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Balai Arkeologi Yogyakarta , 1987
Subjects:
Online Access: http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/491
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/491/450
Daftar Isi:
  • Ketika kekacauan melanda Pakwan Pajajaran akibat adanya gempuran pasukan Banten yang sedang mengibarkan panji-panji Islam, Prabu Siliwangi sebagai penguasa Sunda kala itu segera mendatangi salah satu vasalnya yakni Sumedang Larang. Empat orang patihnya, di antaranya Sayang Hawu atau lebih dikenal dengan sebutan Embah Jayaperkosa, diperintahkan untuk menyerahkan sebuah pusaka kraton berupa mahkota emas kepada Prabu Geusan Ulun, penguasa Sumedang Larang. Kejadian yang dapat diartikan sebagai penyerahan tahta kerajaan Sunda itu diikuti dengan keberangkatan Prabu Siliwangi menuju puncak gunung Tampomas .