ANALISIS STRATIGRAFI KRONOLOGI HUNIAN SITUS LOYANG UJUNG KARANG, ACEH TENGAH

Main Author: Setiawan, Taufiqurrahman
Format: Article info description application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Arkeologi Yogyakarta , 2014
Subjects:
Online Access: http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/15
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/15/54
Daftar Isi:
  • This paper tries to describe the chronolgy of settlement in Loyang Ujung Karang site by using stratigraphic data from excavation data in 2010, 2011, and 2012, to correlate it with the archaeological data, five human remains found from different burial systemand radiocarbon dating results.From the pottery, human remains, leaf casting and woven rattan found in this cave showed that cave was inhabited before 4400 + 120 BP. This site was abandoned around 2590 + 120 BP because there was a flood inside the cave during the rise of Lut Tawar Lake surface level.This site then reoccupied between 2590 + 120 BP until 1900 + 100 BP based on the burial remains. Further occupation could not be determinated because it is not analyzed yet. However, based on Ming’s ceramicwas found, shows us that this cave was inhabited continually from 4280 BP until 200B.
  • Tulisan ini akan menganalisis kronologi hunian di Situs Loyang Ujung Karang dengan menggunakan analisis stratigrafi hasil ekskavasi tahun 2010, 2011, dan 2013, mengkorelasikannya dengan data temuan arkeologi berupa temuan lima temuan rangka manusia dalam posisi kubur yang berbeda-beda dan hasil pertanggalan radiokarbon. Penelitian ini menunjukkan bahwa situs tersebut telah dihuni sebelum 4400 + 120 BP dengan bukti adanya fragmen gerabah, rangka manusia, absklat daun, dan anyaman rotan. Lokasi ini kemudian ditinggalkan sampai 2590 + 120 BP disebabkan oleh gangguan alam, yakni tergenangnya permukaan gua akibat naiknya permukaan Danau Lut Tawar. Situs ini baru kemudian digunakan antara 2590 + 120 BP hingga 1900 +100 BP dengan adanya bukti penguburan manusia. Pemanfaatan lokasi pada masa berikutnya belum didapatkan pertanggalan radiokarbonnya. Walaupundemikian, berdasarkan temuan fragmen keramik Dinasti Ming, menunjukkan bahwa gua tersebut telah dimanfaatkan berulang-ulang dari periode 4280 BP hingga 200BP.