VARIASI GENETIK LOCI STR CODIS (THO1,TPOX) MANUSIA GILIMANUK (PULAU BALI)

Main Authors: Koesbardiati, Toetik, Yudianto, Ahmad, Murti, Delta Bayu, Suriyanto, Rusyad Adi
Format: Article info Short Tandem Repeat application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Balai Arkeologi Yogyakarta , 2013
Subjects:
Online Access: http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/11
http://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/berkalaarkeologi/article/view/11/22
Daftar Isi:
  • It is assumed that Mongoloid’s migration came from western and northern part of Indonesia in various waves of migration. The migrant population then mixed with initial inhabitants, which are Australomelanesoid. The wave of migration moved further to the eastern Indonesia and mixed with migrant that entered from east (Papua). Some researches show that the concentration of mixture (hybridization) of migration was around Wallace’s line. Gilimanuk is one of prehistoric site that yields Neolithic human remains. It is assumed that Gilimanuk can give worthy information about human variation at that time. The aim of the research is to describe the human genetic variation at site of Gilimanuk. The material is DNA (deoxyribonucleic acid) has been extracted from many piece of bone of Gilimanuk’s human remains. We used STR (short tandem repeat) two loci (THO1 and TPOX) to gain human genetic variation. The result show all of sample yields band with different allele. This evidence confirms that they have a genetic affinity is not the same, or their genes from several population.
  • Migrasi Mongoloid diduga berasal dari wilayah barat dan utara Indonesia yang datang dalam berbagai gelombang. Kelompok migran ini bercampur dengan penduduk setempat yang berafiliasi Australomelanesoid. Migrasi ini bergerak ke arah timur Indonesia dan bercampur dengan migran yang masuk dari wilayah timur (Papua). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi percampuran (hibridisasi) ada di sekitar wilayah Garis Wallace sampai ke timur. Gilimanuk adalah salah satu situs prasejarah yang kaya akan temuan sisa-sisa manusia Neolitik. Diasumsikan bahwa Gilimanuk ini dapat memberi petunjuk variasi manusia di wilayah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variasi genetik populasi Gilimanuk. Bahan penelitian adalah DNA (deoxyribonucleic acid) yang diambil dari sisa-sisa rangka individu-individu Gilimanuk. Metode yang digunakan adalah STR (short tandem repeat) dengan menggunakan dua loci (THO1 dan TPOX). Sampel menunjukkan band/pita dengan allele yang berbeda-beda. Bukti ini menegaskan bahwa mereka mempunyai afinitas atau kekerabatan genetik yang tidak sama, atau gen mereka berasal dari beberapa populasi.