Fitoremediasi oleh tumbuhan hydrilla (Hydrilla verticillata (L.F.) Royle) Danau Ranu Grati Pasuruan dengan variasi konsentrasi logam tembaga (Cu)

Main Author: Aqli Hs, Mohammad Rosyidul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Online Access: http://etheses.uin-malang.ac.id/15258/1/15630074.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/15258/
Daftar Isi:
  • INDONESIA : Tembaga (Cu) merupakan unsur esensial bagi tubuh manusia dalam jumlah kecil, akan tetapi beracun dalam jumlah besar. Pencemaran logam Cu pada perairan di Indonesia terus meningkat berkisar antara 0,03 – 2 mg/L dan berpotensi membahayakan manusia. Padahal maksimal hanya 0,02 mg/L Cu yang diperbolehkan terkandung dalam air. Cemaran Cu di perairan dapat dikurangi oleh tumbuhan hydrilla melalui proses fitoremediasi. Hydrilla merupakan tumbuhan hiperakumulator. Tumbuhan hydrilla diambil dari Danau Ranu Grati Pasuruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi logam Cu terhadap aktifitas remediasi tumbuhan hydrilla. Tahapan penelitian meliputi: pengambilan sampel, aklimatisasi, pemaparan sampel dengan logam Cu, destruski sampel secara basah tertutup, dan analisis kadar Cu dalam sampel. Analisis kadar Cu dilakukan menggunakan instrumen Spektroskopi Serapan Atom (SSA). Hasilnya hydrilla mampu mengakumulasi Cu paling banyak pada konsentrasi Cu awal 3 mg/L dengan nilai persen serapan sebesar 98,07%. Rata-rata hydrilla menyerap >90% Cu dari konsentrasi Cu awal. Bagian daun dari tumbuhan hydrilla mengakumulasi Cu lebih baik daripada bagian batang. Hal itu dilihat dari nilai BCF daun yang lebih besar daripada nilai BCF batang secara keseluruhan. Penyerapan Cu oleh hydrilla paling cepat berjalan selama 7 hari pemaparan, karena penyerapan Cu oleh hydrilla dibawah 7 hari masih belum optimal. ENGLISH : Copper (Cu) is an essential element for the human body in small quantities, but is toxic in large quantities. Cu contamination in waters in Indonesia continues to increase ranging from 0.03 - 2 mg / L and has the potential to endanger humans. Though a maximum content of Cu only 0.02 mg / L is allowed to be contained in water. Cu contamination in the waters can be reduced by hydrilla plants through phytoremediation. Hydrilla is a hyperaccumulator plant. Hydrilla plants are taken from Lake Ranu Grati Pasuruan. This study aims to determine the effect of variations in Cu metal concentration on the remediation activities of hydrilla plants. The stages of the study included: sampling, acclimatization, exposure of samples with Cu metal, wet sample destruski covered, and analysis of Cu content in the sample. Cu content analysis was carried out using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) instruments. The result is that hydrilla is able to accumulate the most Cu at the initial Cu concentration of 3 mg / L with an absorption percent value of 98.07%. The average hydrilla absorbs> 90% Cu from the initial Cu concentration. The part of the leaves of the hydrilla plant accumulates Cu better than the stem part. It is seen from the leaf BCF value that is greater than the overall BCF value of the stem. Hydrilla Cu absorption is the fastest to run for 7 days of exposure, because the absorption of Cu by hydrilla under 7 days is still not optimal.