Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga (Pyrrosia piloselloides) Terhadap Tingkat Kematangan Folikel Ovarium Kambing (Capra aegagrus hircus) Secara In Vitro

Main Author: Hati, Intan Rafika Permata
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://etheses.uin-malang.ac.id/12798/1/10620102.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/12798/
Daftar Isi:
  • مستخلص البحث هو نبات عشبي يحتوي على المحتوى الستيرويد، الصابونين وفلافونيدات. كل ثلاثة من هذه المركبات تمكن أن تؤثر على مستوى من النضج بصيلات والبويضات جودة منذ مركب له خصائص مضادة للأكسدة قد إصلاح الأضرار التي لحقت الخلايا. هدفت هذه الدراسة لتحديد تأثير استخراج الإيثانول من أوراق Pyrrosia piloselloides مستوى النضج المسام المبيض الماعز Pyrrosia piloselloides في المختبر In Vitro وكانت هذه الدراسة دراسة تجريبية باستخدام تصميم كامل العشوائية (CDR)مع خمسة علاجات تتكون من مقتطفPO 0)% استخراج( p1 1)% استخراج( p2 )1،5% استخراج( 2) p3 % استخراج( ) p4 2،5% استخراج( وتكرر 3 مرات. العينة المستخدمة في هذه الدراسة هي الماعز حويصلات المبيض تم الحصول عليها من مسالخ ( RPH) سوكون ماالنج مثقف باستخدام وسائل الإعالم TMC 199 لمدة 6 أيام من الحضانة في حاضنة عند درجة حرارة c, 5% CO2o37 وتشمل المعلمات في هذه الدراسة مستوى النضج بصيلات وجودة البويضة. تحليل البيانات باستخدام صفي وطريقة واحدة أنوفا . %5 One Way Anova نتائج هذه الدراسة تشير صفي أن مضادات الأكسدة في استخراج الإيثانول من أوراق سيسيك ناكا إنفاذ نضوج الجريبات المبيضية الماعز. ومع ذلك، كان إحصائيا استخدام استخراج الإيثانول من اوراق سيسيك ناكا مع العلاج(%0) PO ، P1 (1)، ( %1,5) P4 ، ( %2) P3 ،(%5,2) P2 ، أي تأثير على مستوى من النضج المبيض بصيلات الماعز في المختبر. وهذا ممكن بسبب عدم وجود تركيز استخراج الإيثانول من أوراق سيسيك ناكا استخدام دور في هذه الدراسة، لذلك لا يعطي المعنى إلى مستوى النضج المسام المبيض الماعز Capra aegagrus hircus في المختبر ABSTRACT Sisik naga (Pyrrosia piloselloides) merupakan tanaman herbal yang mempunyai kandungan berupa steroid, saponin dan flavonoid. Ketiga senyawa ini diduga dapat mempengaruhi tingkat kematangan folikel dan kualitas oosit karena senyawa tersebut memiliki kandungan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sisik naga (Pyrrosia piloselloides) terhadap tingkat kematangan folikel ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan terdiri dari P0 (0% ekstrak), P1 (1% ekstrak), P2 (1,5% ekstrak), P3 (2% ekstrak), P4 (2,5% ekstrak) dan diulang sebanyak 3 kali. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah folikel ovarium kambing yang didapatkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) Sukun Malang dikultur dengan menggunakan media TCM 199 selama 6 hari masa inkubasi. Parameter dalam penelitian ini meliputi tingkat kematangan folikel dan kualitas ovum. Analisis data menggunakan deskriptif dan One Way Anova 5%. Hasil dari penelitian ini secara deskriptif menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam ekstrak etanol daun sisik naga memberikan pengaruh terhadap kematangan folikel ovarium kambing. Namun, secara statistik penggunaan ekstrak etanol daun sisik naga dengan perlakuan P0 (0%), P1 (1%), P2 (1,5%), P3 (2%), P4 (2,5%) menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sisik naga (Pyrrosia piloselloides) terhadap tingkat kematangan folikel ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) secara in vitro. Hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya konsentrasi ekstrak etanol daun sisik naga yang digunakan dalan penelitian ini. ABSTRAK Sisik naga (Pyrrosia piloselloides) merupakan tanaman herbal yang mempunyai kandungan berupa steroid, saponin dan flavonoid. Ketiga senyawa ini diduga dapat mempengaruhi tingkat kematangan folikel dan kualitas oosit karena senyawa tersebut memiliki kandungan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sisik naga (Pyrrosia piloselloides) terhadap tingkat kematangan folikel ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan terdiri dari P0 (0% ekstrak), P1 (1% ekstrak), P2 (1,5% ekstrak), P3 (2% ekstrak), P4 (2,5% ekstrak) dan diulang sebanyak 3 kali. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah folikel ovarium kambing yang didapatkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) Sukun Malang dikultur dengan menggunakan media TCM 199 selama 6 hari masa inkubasi. Parameter dalam penelitian ini meliputi tingkat kematangan folikel dan kualitas ovum. Analisis data menggunakan deskriptif dan One Way Anova 5%. Hasil dari penelitian ini secara deskriptif menunjukkan bahwa kandungan antioksidan dalam ekstrak etanol daun sisik naga memberikan pengaruh terhadap kematangan folikel ovarium kambing. Namun, secara statistik penggunaan ekstrak etanol daun sisik naga dengan perlakuan P0 (0%), P1 (1%), P2 (1,5%), P3 (2%), P4 (2,5%) menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sisik naga (Pyrrosia piloselloides) terhadap tingkat kematangan folikel ovarium kambing (Capra aegagrus hircus) secara in vitro. Hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya konsentrasi ekstrak etanol daun sisik naga yang digunakan dalan penelitian ini