Pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) terhadap kadar asam urat darah dan gambaran histologi ginjal mencit (Mus musculus) hiperurisemia
Main Author: | Hayah, Rimah karimatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://etheses.uin-malang.ac.id/1136/1/06520028%20Skripsi.pdf http://etheses.uin-malang.ac.id/1136/ |
Daftar Isi:
- INDONESIA: Asam urat merupakan merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang ada di dalam tubuh. Manusia melakukan biosintesa purin dan pirimidin dalam nukleat jaringan tubuh dari senyawa amfibolik. Namun, jika metabolismenya tidak berjalan baik, maka akan menimbulkan timbunan urat dalam darah yang disebut hiperurisemia. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ekskresi asam urat pada ginjal, akan tetapi pengobatan ini akan menimbulkan efek samping berupa nefropthi dan alergi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan pada bulan April-Juni 2010 bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ekstrak biji jintan hitam dengan dosis 1,3 mg, 2,6 mg dan 3,9mg/ ekor/ hari selama 30 hari kemudian diukur kadar asam urat darah dan dilihat gambaran histologi glumerolus ginjalnya. Data hasil pengukuran kadar asam urat darah dianalisis dengan menggunakan Analisis Kovarian (ANKOVA) untuk RAL dan dilanjutkan dengan uji BNJ 1 %, sedangkan data skor kerusakan glumerolus ginjal dianalisis dengan menggunakan ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa Linn.) berpengaruh terhadap kadar asam urat darah mencit (Mus musculus), namun belum memperlihatkan pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki kerusakan glumerolus ginjal. Dosis yang efektif mempengaruhi kadar asam urat darah adalah 2,6 mg/ekor/hari.