Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing Professional Development) di Kalangan Pustakawan: Studi Analisis Deskriptif pada Pustakawan Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang

Main Authors: Mufid, Mufid, Zuntriana, Ari
Format: Research NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Perpustakaan Nasional RI , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-malang.ac.id/476/1/Laporan%20Penelitian%20CPD%202015%2C%2012%20Des%202015%20-%20Mufid%20%26%20Ari%20Zuntriana.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/476/
http://pustakawan.perpusnas.go.id/jurnal/2015/index.html
Daftar Isi:
  • MUFID & ARI ZUNTRIANA. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing Professional Development) di Kalangan Pustakawan: Studi Analisis Deskriptif pada Pustakawan Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang. Dibimbing oleh ENDANG ERNAWATI. Dalam rangka menghadapi iklim kerja yang semakin kompetitif dan perkembangan layanan dan kebutuhan informasi pemustaka yang semakin variatif dan mutakhir, pustakawan perlu melakukan pembaruan pengetahuan dan skill secara terus menerus. Pengembangan keprofesian berkelanjutan (CPD) merupakan upaya pengembangan kemampuan profesional yang dapat ditempuh dengan caracara formal maupun informal. Penelitian mengenai CPD di kalangan pustakawan masih teramat jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali upaya-upaya yang dilakukan oleh pustakawan perguruan tinggi swasta (PTS) di Kota Malang dalam melakukan CPD, mengidentifikasi secara spesifik kebutuhan CPD pustakawan, dan mengetahui hambatan- hambatan yang dihadapi dalam melakukan CPD dan menerapkan hasilnya dalam pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode survei yang dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan rumusan masalah yaitu bagaimana pengembangan keprofesian berkelanjutan di kalangan pustakawan perguruan tinggi swasta di Kota Malang. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 26 responden, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumentasi. Untuk keperluan analisis data, peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif dengan bantuan aplikasi statistik SPSS (Statistical Package for Social Science). Hasil kajian menunjukkan bahwa model CDP pustakawan tertinggi yang sering diikuti oleh responden adalah kegiatan workshop, dan mengikuti konferensi dan seminar. Sebaliknya model yang paling rendah diikuti responden adalah kegiatan pelatihan di luar negeri. Tingkat partisipasi dalam mengikuti kegiatan program CPD adalah sebesar 61%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi CPD pustakawan swasta di kota Malang masih rendah. Penelitian juga menunjukkan bahwa kemampuan dan pengetahuan yang diperoleh pustakawan dimanfaatkan lebih dominan pada penggunaan media sosial untuk kegiatan layanan perpustakaan, melakukan kegiatan penelusuran informasi online untuk pemustaka, melakukan tugas-tugas katalogisasi, dan kegiatan konversi format dokumen. Sebesar 75% skill dan pengetahuan pustakawan yang diperoleh dari program CPD dimanfaatkan untuk menjalankan pekerjaan pelayanan perpustakaan. Hal ini menunjukkan sebagian besar skill dan kemampuan pustakawan dapat diterapkan untuk menjalankan tugas pelayanan perpustakaan di lingkungan PTS di Kota Malang. Peneliti juga menemukan bahwa sebesar 49% pustakawan merasakan kesulitan dalam meningkatkan kompetensi secara berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pustakawan mengalami kesulitan dan sebagian lainnya tidak. Hambatan yang dihadapi sebagian pustakawan tersebut adalah sebagian pustakawan tidak bekerja pada bagian di mana skill bisa diterapkan,kurangnya fasilitas komputer, akses internet yang tidak stabil, dan arus daya listrik yang tidak stabil. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi sebagaian pustakawan tersebut dapat berpengaruh bagi pengembangan kualitas diri pustakawan secara berkelanjutan. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi refleksi sekaligus acuan bagi pustakawan dalam melakukan kegiatan CPD dan menjadi panduan untuk pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan (manajemen perguruan tinggi swasta, Perpustakaan Nasional, asosiasi profesi pustakawan) dalam mengadakan pelatihan dan melaksanakan CPD untuk para pustakawan PTS, antara lain dengan memperbanyak kegiatan CPD, memprioritaskan pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan menempatkan pustakawan sesuai dengan skill yang telah dipelajari dan dikuasai.