Pengaruh sexisme dan harga diri terhadap self objectification pada mahasiswi
Main Authors: | Zulfiyah, Wachidatul, Nuqul, Fathul Lubabin |
---|---|
Format: | Journal PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Unisula Semarang
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/4575/1/4180-11632-1-PB.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/4575/ http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/view/4180 http://dx.doi.org/10.30659/jp.14.1.1-11 |
Daftar Isi:
- Penampilan fisik merupakan hal yang penting bagi perempuan, karena perempuan akan merasa sukses sebagai perempuan yang ideal apabila ia dapat menampilkan tubuh yang cantik. Penyematan kata cantik bisa menjadi suatu hal yang merendahkan perempuan karena tidak menghargai perempuan dalam kapasitas yang sebenarnya, melainkan hanya menghargai kecantikan yang dimilikinya bukan karena prestasi, pekerjaan, ataupun pemikirannya. Penelitian ini menguji pengaruh sexism dan self esteem terhadap terjadinya self objectification pada mahasiswi. Penelitian ini melibarkan sampel berjumlah 299 mahasiswi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria perempuan, berusia 17-23 tahun, dan memiliki penampilan good looking. Pengambilan data menggunakan tiga instrumen penelitian yakni The Objectified Body Consciousness Scale, The Ambivalent Sexism Inventory, dan Multidimensional Self Esteem Inventory yang kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa secara parsial, hostile sexism memberikan pengaruh sebesar 2,7%, benevolent sexism memberikan pengaruh sebesar 4,6%, dan self esteem tidak memberikan pengaruh sebesar 0% terhadap terjadinya self objectification. Hasil ini menunjukkan bahwa ada kecederungan bahwa sexism akan lebih mempengaruhi fokus mahasiswi terhadap fisiknya, sementara self esteem tidak berdampak pada fokus mahasiswa pada fisik atau self-objectification.