Kebutuhan dasar manusia dalam al-Qur’an dan hubungangannya dengan doktrin asasi ekonomi Islam
Main Author: | Rofiq, Aunur |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/4571/6/4571.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/4571/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research) . Metode yang dipergunakan adalah metode deduktif-induktif-tematik. Fokusnya tentang klasifikasi ayat-ayat kebutuhan dasar manusia ”makan” dalam al-Qur'an. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kata yang berakar dari a-k-l ( ( أ- ك – لterdapat 108 ayat dalam 38 Surah. Term ini sebagian besar berkaitan dengan pemenuhan dasar hajat diri (physiology needs), khususnya makan. Polanya bermacam-macam: Pertama, terkait dengan fenomena di akhirat. Dalam konteks ini ada dua fenomena: 1. Fenomena di Surga. Di sini, makanan menjadi bagian reward kenikmatan dan kebahagiaan abadi bagi kesuksesan manusia selama hidupnya di dunia. 2. Fenomena di Neraka. Di sini makanan menjadi bagian dari media punishment bagi kegagalan manusia dalam memenuhi standard iman, ibadah, spiritual, hukum, social, budaya, politik, ekonomi dan lainnya yang telah diundangkan oleh Allah, Rasul dan wahyu-Nya. Kedua, Realitas di dunia atau lebih khusus bumi. Dalam konteks ini relevan dengan human physiological need dan doktrin dasar, etika ekonomi Islam baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian adalah pendekatan tafsir tematik dan integrasi. Artinya ayat-ayat yang tertemakan sesuai dengan focus penelitian ini dianalisis tidak hanya ditafsirkan secara tekstual tapi juga dengan pendekatan sains misalnya ekonomi dan teori Maslow tentang kebutuhan dasar manusia, walaupun tidak begitu dalam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa term a-k-l (makan - ( أ- ك – ل, -yang menjadi focus penelitian ini- terdapat dalam 108 ayat dengan berbagai derivasi dan konteksnya. Term ini dalam teks-teks suci al-Qur’an tidak bisa dipisahkan dengan persoalan kebutuhan dasar manusia, persoalan ekonomi, dan perkembangan psikologisnya.