Perempuan pascakolonial dalam sastra dan film
Main Author: | Rahayu, Mundi |
---|---|
Format: | Book NonPeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UIN Maliki Press
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/4474/2/4474.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/4474/ |
Daftar Isi:
- Buku ini membahas dan mendialogkan kompleksitas identitas diri perempuan yang muncul di beberapa karya sastra dan film. Karya sastra yang dibahas di sini membentang dari berbagai konteks kultural yang berbeda, mulai dari Nigeria Afrika, Jepang, Jawa tahun 1960an, Mesir Alexandria, dan Jawa masa akhir kolonial. Membahas feminitas perempuan seringkali tidak terlepas dari persoalan maskulinitas, sebagaimana muncul dalam pembahasan novel berlatar Nigeria di awal masuknya kolonial Eropa di Nigeria, dalam karya Achebe “Things Fall Apart.” Selanjutnya, tentang perempuan seniman sekaligus penghibur tradisional, muncul dalam sudut pandang relasi kuasa geisha-‘mother’ (induk semang) diulik dari analisis novel “Memoirs of A Geisha,” dan Srintil-Nyai Kartareja dalam “Ronggeng Dukuh Paruk.” Perempuan legendaris dalam sejarah sebagai produsen pengetahuan, atau saintis muncul dalam film Agora, dengan tokoh Hypatia yang berlatar Alexandria abad 4 Masehi. Pergulatan perempuan saintis yang hidup di tengah pergulatan antarpemeluk fanatik agama, dalam film “Agora,” serasa tetap kontekstual dengan situasi kekinian. Yang terakhir, pembahasan tentang hidup dan perjuangan perempuan Indo (blasteran Belanda Jawa)di akhir masa penjajahan Belanda dan Jepang di Jawa, dalam novel “Cantik Itu Luka” karya Eka Kurniawan.