Skrining fitokimia, antioksidan dan antimikroba Curcuma mangga rhizome untuk kesuburan wanita

Main Author: Muchtaromah, Bayyinatul
Format: Research NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-malang.ac.id/3886/9/LAPORAN%20PENELITIAN%202014%2030032019.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/3886/
Daftar Isi:
  • Rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.) telah banyak digunakan untuk menanggulangi masalah kesehatan di Indonesia. Rimpang temu mangga telah digunakan sebagai salah satu bahan ramuan jamu subur kandungan Madura. Komponen senyawa aktif di dalam ekstrak temu mangga berpotensi sebagai obat infertilitas wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antifungi ekstrak rimpang temu mangga dalam pelarut etanol p.a., kloroform p.a., dan n-heksan p.a. Rimpang temu mangga diekstraksi menggunakan metode maserasi tunggal. Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dengan konsentrasi ekstrak 25 ppm; 50 ppm; 100 ppm; 200 ppm dan 400 ppm. Uji aktivitas antifungi terhadap Candida albicans secara in vitro dilakukan dengan metode difusi dengan konsentrasi 100% dan metode mikrodilusi dengan konsentrasi 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,13%; 1,56%; 0,78% dan 0,39% . Dari hasil pengujian aktivitas antioksidan diketahui nilai IC50 ekstrak etanol, kloroform, n-heksan secara berturut-turut adalah 99,33 ppm (kategori aktif); 119,3 ppm (kategori sedang) dan 192,1 ppm (kategori sedang). Hasil uji antifungi terhadap Candia albicans didapatkan zona hambat ekstrak etanol, kloroform dan n-heksan ekstrak terhadap jamur Candida albicans berturut-turut adalah 5,172 mm; 1,780 ppm dan 3,343 mm . Nilai KHM seluruh ekstrak adalah 0,78% v/v sedangkan nilai KBM nya sebesar 1,56% v/v. Perbedaan nilai aktifitas antioksidan dan antifungi disebabkan oleh kandungan senyawa aktif dalam masing-masing ekstrak.