Uji sitotoksik kombinasi cisplatin dengan ekstrak etanol benalu alpukat (Dendrophthoe pentandra (L) Miq.) pada sel hela

Main Authors: Mutiah, Roihatul, Suryadinata, Arief, Nurani, Prasasti Swara
Format: Journal PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Online Access: http://repository.uin-malang.ac.id/3865/1/3865.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/3865/
http://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/219
Daftar Isi:
  • Benalu alpukat (Dendrophthoe pentandra (L) Miq.) secara empiris telah digunakan sebagai obat antikanker oleh masyarakat Indonesia. Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa tanaman tersebut mengandung senyawa kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kuersetin dalam ekstrak etanol 96% benalu alpukat dengan menggunakan HPLC (high performance liquid chomatography) dan untuk rnengetahui aktivitas sitotoksik kombinasi cisplatin dengan ekstrak etanol 96% benalu alpukat terhadap sel HeLa. Pengukuran kadar kuersetin dengan HPLC menggunakan kolom C-18 dan fase gerak metanol: air (59:41). Metode yang digunakan untuk uji sitotoksik adalah metode MTT assay. Hasil menunjukkan bahwa kadar kuersetin dalam ektsrak etanol 96% benalu alpukat adalah 0,116% b/v atau 0,029 mg/g bahan dengan waktu retensi 6,98 menit. Ekstrak benalu alpukat menunjukkan aktivitas yang lemah terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 1.000±124,68 ppm, namun tidak menutup kemungkinan digunakan sebagai agen ko-kemoterapi dengan cisplatin. Hasil dari kombinasi yang menghasilkan efek sinergis dalam menghambat pertumbuhan sel kanker serviks HeLa adalah kombinasi 125 ppm EBA + 2,974 nM Cis, 125 ppm EBA + 5,95 nM Cis, 125 ppm EBA + 8,925 Cis nM, 250 ppm EBA + 2,97 Cis nM, 250 ppm EBA + 5,95 nM Cis, dan 375 ppm EBA + 11,90 Cis nM