Penguatan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi Islam melalui self-branding dan benchmarking
Main Author: | Hilmi, Danial |
---|---|
Other Authors: | Muhammad In'am Esha, MIE |
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UIN-Maliki Press
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/3659/7/3659.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/3659/ |
Daftar Isi:
- PTKI dituntut untuk membenahi persoalan terkait dengan urusan keagamaan Islam yang tentunya harus dimiliki baik oleh dosen, tenaga kependidikan maupun mahasiswa nantinya yang akan terjun ke masyarakat. Di era modern ini, PTKI tidak hanya membincang tentang urusan agama, namun juga diharapkan mampu berbicara tentang sains dan teknologi yang pada dasarnya al-Qur’an sudah membahasnya sejak abad 14 yang lalu. Seiring perjalanan waktu, diakui atau tidak ternyata terjadi penggerusan (abrasi) atas kompetensi yang telah kita miliki. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa perkembangan teknologi dan pola kehidupan telah menjadikan kompetensi para siswa tertinggal dan ketinggalan zaman. Apa yang dimilikinya ternyata tidak sesuai lagi dengan kondisi di lapangan. Pada saat inilah kita dituntut untuk dapat menyesuaikan diri. Jika tidak, maka proses pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan akan ketinggalan zaman juga. Kajian mutu pendidikan selalu menjadi perbincangan yang hangat dimana perkembangan manusia yang mengalami perubahan gaya yang berbeda-beda sehingga menyebabkan peningkatkan mutu tidak vacum. Pada zaman penjajahan ataupun pasca penjajahan tidak begitu menekankan pada mutu karena mereka yang belajar di sebuah lembaga pendidikan ataupun di pesantren tidak dituntut memiliki mutu tertentu.