Pengambilan keputusan mahasiswa menikah saat kuliah pada mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Main Authors: | Mukarromah, Rochimatul, Nuqul, Fathul Lubabin |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/324/1/Pengambilan-Keputusan-Mahasiswa-Saat-Menikah.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/324/ |
Daftar Isi:
- Keputusan menikah merupakan keputusan yang penting, karena tidak ada seorangpun ingin pernikahannya gagal. Di sisi lain banyak juga mereka yang menganggap bahwa menikah adalah suratan yang sudah ditentukan sehingga dalam memutuskan untuk menikah mereka putuskan tanpa berfikir panjang. Salah satu fenomena yang muncul belakangan adalah menikah saat masih studi di strata 1 (S1).Seperti diketahui bahwa studi di S1 membutuhkan energi fisik, psikis dan finansial yang mumpuni guna mencapai tujuan belajar.Pernikahan di masa kuliah tentu peran mereka bertmbah terutama untuk istri (mahasiswi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan berupa persepsi, kognitif, sikap dan emosi dikalangan mahasiswi dengan gaya dalam pengambilan keputusan, faktor dan efek pada kehidupan mereka setelah pernikahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Fenomenologis dengan melibatkan 6 mahasiswa yang menikah informan utama, berstatus sebagai mahasiswi aktif. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa secara umum informan menikah di masa kuliah karena memiliki anggapan bahwa pernikahan adalah suatu keniscayaan dan jodoh yang datang dari Tuhan. Selain itu diantara subyek mengatakan bahwa menikah untuk menjaga nama baik diri dan keluarga juga sebagai bentuk kepatuhan anak perempuan pada orang tua. Beberapa subyek menggunakan heuristic sebagai gaya pengambilan keputusan untuk memutuskan menikah. dan hanya salah satu informan yang menganalisa secara mendalam (analytic-systematic). Gaya pengambilan keputusan ini membuat mereka kurang siap menanggung resiko menjalankan peran berumah tangga sambil kuliah. Subyek umumnya mengalami kesulitan dalam mengatur waktu antara pelaksanaan tugas kuliah dan rumah tangga dan tak jarang kehidupan pernikahan mereka diwarnai dengan konflik-konflik kecil.