Masalah kemiskinan: antara problematika ekonomi dan persepsi teologis
Main Author: | Munir, Misbahul |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/2160/7/2160.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/2160/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengupas tentang masalah kemiskinan ditinjau dari perspektif ekonomi yang selama ini dianggap sebagai penyakit masyarakat namun disisi lain secara teologis banyak yang meyakini sebaliknya, yakni sebagai pilihan dan keutamaan hidup seseorang, apalagi selama ini kemiskinan seringkali diidentikkan dengan sikap zuhud (asketisme). Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur (library research) guna melakukan eksplorasi terhadap sumber-sumber yang valid, serta melakukan analisis terhadap pemaknaan teks-teks al-Quran dan sunnah (matan) serta analisis terkait dengan valid tidaknya sebuah hadits Nabi saw (sanad). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan beberapa teks ayat al-Quran dan Hadits Nabi saw (termasuk beberapa hadits dlaif) yang diindikasikan sebagai dasar perilaku zuhud (asketisme), yang kemudian disalah artikan sebagai sikap anti dunia sehingga mereka terkungkung dengan rasionalitas yang selalu mempertentangkan antara kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan spiritual, antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Hakekat zuhud bukan berarti hidup tanpa kelebihan harta atau menjadi seorang miskin, justru sebaliknya sifat zuhud seseorang baru teruji setelah ia menjadi kaya dan memiliki banyak harta tapi hatinya tidak disibukkan olehnya. Di sisi lain banyak sekali teks-teks ayat al-Quran yang menyebutkan keutamaan untuk menguasai harta dan mendorong bekerja dalam rangka mencari harta sebagai bagian dari ibadah bahkan sebagai salah satu wujud jihad atau tugas suci seorang muslim.