Skrining etnofarmakologi berbagai ekstrak buah jambu wer (Prunus persica Zieb&Zucc.) pada bakteri Escherichia coli dan Shigella dysentery sebagai antidiare
Main Author: | Bhagawan, Weka Sidha |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/1975/2/1975.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/1975/ |
Daftar Isi:
- Studi etnofarmasi yang telah dilakukan sebelumnya pada Suku Tengger merekomendasikan buah Jambu Wer (P. persica Zieb&Zucc.), serta belum banyak informasi mengenai buah tersebut untuk antidiare dan kandungan senyawa metabolit sekundernya. Maka dari itu penelitian ini menjadi sangat penting dan mendesak untuk dapat segera dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol, ekstrak etil asetat, ekstrak klorofom, dan ekstrak n-heksan buah Jambu Wer terhadap bakteri penyebab diare Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Untuk pengujian antibakteri digunakan media Mueller-Hinton Agar (MHA) dengan metode difusi sumuran. Hasil yang diperoleh dari berbagai ekstrak menunjukkan zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Masing-masing zona hambat untuk E. coli adalah ekstrak etanol: 4,4 mm, ekstrak kloroform: 3,78 mm, ekstrak etil asetat: 4,63 mm, dan ekstrak n-Heksan: 5, 15 mm. Selanjutnya untuk zona hambat terhadap bakteri S. dysenteriae masing-masing yaitu ekstrak etanol: tidak terdapat zona hambat, ekstrak kloroform: 2,71 mm, ekstrak etil asetat: 5,15 mm, ekstrak n-Heksan: 3,43 mm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan ekstrak etanol, kloroform, etil asetat, dan n-Heksan buah Jambu Wer memberikan daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Ekstrak etil asetat buah Jambu Wer memberikan daya hambat terhadap bakteri Shigella dysentriae. Ektrak n-Heksan memiliki daya hambat terbesar dengan nilai zona hambat 5,15 mm terhadap bakteri Escherichia coli. Ektrak etil asetat memiliki daya hambat terbesar dengan nilai zona hambat 5,15 mm terhadap bakteri Shigella dysentriae.