Aktifitas imunomodulator ekstrak buah mengkudu pada mencit yg diinfeksi Staphylococcus Aureus

Main Authors: Mufidah, Zumrotul, Rifa’i, Muhaimin, Rahayu, Sri
Format: Journal PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-malang.ac.id/1797/12/1797.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/1797/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas imunomodulator ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada mencit yang diinfeksi bakteri Staphylococcus aureus. Mencit dibagi menjadi dua kelompok, kelompok non infeksi yaitu tanpa infeksi S. aureus dan kelompok infeksi dengan diinfeksi S. aureus. Masing-masing kelompok terdiri dari kontrol (0 mg/kg BB) dosis 1 (25 mg/kg BB), dosis 2 (100 mg/kg BB), dosis 3 (300 mg/kg BB). Pemberian ekstrak buah mengkudu dilakukan selama 20 hari setiap pagi dan injeksi bakteri S. aureus dilakukan pada hari ke 21 dengan konsentrasi 109 sel/mL. Jumlah relatif cluster of differentiation (CD) pada sel T (CD4+), sitokin interferon-ã dari sel T helper (CD4+IFN-ã+), dan sel T regulator (CD4+CD25+) dihitung menggunakan software BD FACSCaliburTM Flowcytometer. Data hasil flowcytometry dianalisis menggunakan sidik ragam (p<0,05) menggunakan program SPSS 16 for windows. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa emberian ekstrak buah mengkudu bersifat imunomodulator pada mencit melalui perubahan jumlah relatif sel T CD4+, CD4+IFN-ã+, dan CD4+CD25+ pada perlakuan non-infeksi dan infeksi. Pemberian ekstrak buah mengkudu pada kelompok non-infeksi dapat meningkatkan jumlah relatif sel T CD4+, CD4+IFN-ã+, dan CD4+CD25+ sebagai peran dari senyawa aktif buah mengkudu yang bersifat sebagai mitogen. Pemberian ekstrak buah mengkudu pada kelompok infeksi S. aureus dapat menurunkan jumlah relatif sel T CD4+, CD4+IFN-ã+, dan CD4+CD25+ sebab mengandung senyawa aktif yang bersifat ntiinflamasi. Ekstrak buah mengkudu dapat digunakan sebagai terapi pencegahan penyakit infeksi oleh bakteri patogen S. aureus karena mempunyai senyawa aktif yang bersifat sebagai antiinflamasi. Kata-kata kunci: Morinda citrifolia L., Staphylococcus aureus, imunomodulator