Analisis wacana pemberitaan artis pada media portal: Studi kasus berita Marshanda di Merdeka.com

Main Author: Degaf, Agwin
Format: Proceeding PeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-malang.ac.id/1688/2/1685.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/1688/
http://senabastra.trunojoyo.ac.id/?p=159
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi tekstual yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu dalam pemberitaan artis pada media portal. Penelitian ini terfokus pada berita mengenai konflik antara Marshanda dengan mantan pengacaranya -sebagai sumber data- untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis wacana berparadigma kritis model Noman Fairclough. Menurut Fairclough, setiap teks pada dasarnya dapat diuraikan dan dianalisis berdasarkan tiga unsur: representasi, relasi, dan identitas. Pada teks berita artis di merdeka.com, wacana kedurhakaan dan ketegaan Marshanda sebagai seorang anak (kepada Ibunya) dan seorang klien (kepada pengacaranya) dapat dilihat dari bagaimana Marshanda direpresentasikan. Marshanda diberitakan dengan menggunakan kata-kata yang buruk seperti “melawan Ibu”. “seorang anak yang melaporkan ibunya”, “melawan orang tuanya”, “Marshanda pecat pengacara”, dan “Chaca malah menuduh Afdal”. Analisis selanjutnya adalah tentang relasi, yaitu bagaimana partisipan dalam media berhubungan dan ditampilkan dalam teks. Dalam teks berita pada penelitian ini, yang diterangkan secara jelas ada dua: Marshanda dan mantan pengacaranya. Kedua pihak itu bukan hanya digambarkan secara bertolak belakang, tetapi juga relasi yang dibuat. Mantan pengacara Marshanda berusaha untuk menasehati agar tidak melawan Ibunya, sementara Marshanda adalah anak durhaka yang malah “menghukum” orang baik yang memberinya nasehat. Aspek yang terakhir adalah identitas. Teks tersebut menggambarkan bagaimana pembaca diletakkan pada posisi orang baik (mantan pengacara Marshanda) dan bukan pada posisi Marshanda. Oleh karena itu, dalam teks berita itu dari awal sampai akhir berisi tentang keburukan Marshanda. Dia seakan menjadi musuh bersama bukan hanya mantan pengacaranya (karena dipecat), tetapi juga musuh masyarakat (Marshanda sebagai anak durhaka yang berani melawan Ibunya).