Dinamika Kelisanan dalam Tradisi Ruwatan di Daerah Sub-Budaya Mataraman
Main Author: | Masitoh, Siti |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-malang.ac.id/1009/2/Masitoh-Prosiding.pdf http://repository.uin-malang.ac.id/1009/ |
Daftar Isi:
- Makalah ini menyajikan tentang bagaimana teks lakon Murwakala digunakan dalam upacara ruwatan di daerah sub-budaya Mataraman yang meliputi daerah Nganjuk, Kediri, Kertosono, Tulungagung, dan Blitar. Sebagian orang beranggapan bahwa teks lakon Murwakala berbeda dengan teks lakon wayang kulit purwa yang lainnya. Teks ini dianggap sakral sehingga teks ini tidak boleh dimainkan oleh sembarang dalang pada sembarang waktu dan setiap kata yang digunakan dalam mantera mempunyai makna tertentu sehingga pembacaan dan penggunaan mantra-mantra tersebut harus hati-hati. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa setiap dalang ruwat dalam menyajikan teks lakon Murwakala menunjukkan versinya sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan lainnya, walaupun mereka menggunakan pakem yang sama. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa teks lakon Murwakala yang digunakan dalam upacara ruwatan di daerah sub-budaya Mataraman menunjukkan berbagai varian. Varian terjadi karena beberapa hal seperti adanya perubahan penceritaan, cara berkomunikasi, pengalaman hidup atau latar belakang , dan tempat di mana dalang ruwat mengadakan upacara ruwatan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa teks lakon Murwakala yang diceritakan dalam suatu tradisi ruwatan di daerah sub-budaya Mataraman menunjukkan adanya sifat kedinamisan. Cerita yang dianggap sakral ketika cerita tersebut diceritakan secara lisan sangat memungkinkan terjadinya suatu perubahan.