Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berupa Soal Uraian Berdasarkan Tingkat Pemahaman Siswa
Main Author: | Kisthantri, Windy Viariska |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umsida.ac.id/527/1/4%2C14%20windy%20viariska-.pdf http://eprints.umsida.ac.id/527/ |
ctrlnum |
527 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umsida.ac.id/527/</relation><title>Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berupa Soal Uraian Berdasarkan Tingkat Pemahaman Siswa</title><creator>Kisthantri, Windy Viariska</creator><subject>L Education (General)</subject><subject>LB Theory and practice of education</subject><subject>LB1501 Primary Education</subject><description>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis pada siswa sekolah dasar dalam memecahkan masalah berupa soal uraian berdasarkan tingkat pemahaman siswa (pemahaman tinggi, pemahaman sedang, dan pemahaman rendah). Identifikasi proses berpikir kritis didasarkan atas langkah-langkah berpikir kritis Questions at Issue, Purpose, Information, Concept, Assumption, Poit of View, dan Interpretation and Inference. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa yang masing – masing memiliki tingkat pemahaman yang berbeda yaitu 1 siswa memiliki pemahaman tinggi, 1 siswa memiliki pemahaman sedang, dan 1 siswa memiliki pemahaman rendah. Instrument penelitian meliputi peneliti, tes berpikir kritis, dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tes, wawancara, dan observasi. Proses berpikir kritis subjek berpemahaman tingi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah berbentuk soal uraian secara umum memiliki kesamaan pada langkah Questions at Issue dan Purpose, sementara memiliki perbedaan pada langkah Information, Concepts, Assumptions, Points of view, dan Interpretation and inference. Perbedaannya terletak pada cara menjawab dan penjelesan subjek tentang fakta yang ada dalam soal uraian (masalah), perbedaan yang lain terdapat pada ketelitian masing- masing subjek dalam menyelesaikan masalah. Subjek dengan pemahaman tinggi dapat dikatakan sangat mampu melalui langkah-langkah berpikir kritis secara runtut dan benar dimulai dari langkah Questions at Issue sampai langkah yang terakhir yaitu menyimpulkan hasil atau langkah Interpretation and Inference. Sementara subjek dengan pemahaman sedang dapat melewati 3 langkah dengan sempurna dan 5 langkah dapat dilalui tetapi kurang sempurna dalam penyelesaiannya. Seperti halnya pada langkah Information, subjek kurang dapat menyebutkan apa saja yang diketahui didalam masalah soal uraian tersebut, begitu juga pada langkah Concept, subjek kurang dapat mengonsep langkah- langkah yang akan dilakukan untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut, namun pada langkah terakhir yaitu Interpretation dan Inference atau kesimpulan subjek dapat menyimpulkan hasil yang subjek dapat dari masalahyang telah di selesaikannya. Sementara subjek dengan pemahaman rendah, hanya dapat memahami dan melalui 2 langkah berpikir kritis dengan sempurna yaitu pada langkah Questions at Issue dan Purpose. Pada langkah selanjutnya subjek lebih banyak diam dan memahami masalah berupa soal uraian yang di dapatnya. Ketika peneliti menanyakan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh subjek, subjek hanya bisa menyebutkan masalah yang ada dalam soal uraian tersebut.</description><date>2017-08-01</date><type>Journal:Article</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umsida.ac.id/527/1/4%2C14%20windy%20viariska-.pdf</identifier><identifier> Kisthantri, Windy Viariska (2017) Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berupa Soal Uraian Berdasarkan Tingkat Pemahaman Siswa. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. </identifier><recordID>527</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal PeerReview:PeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Kisthantri, Windy Viariska |
title |
Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Berupa Soal Uraian Berdasarkan Tingkat Pemahaman Siswa |
publishDate |
2017 |
topic |
L Education (General) LB Theory and practice of education LB1501 Primary Education |
url |
http://eprints.umsida.ac.id/527/1/4%2C14%20windy%20viariska-.pdf http://eprints.umsida.ac.id/527/ |
contents |
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis pada siswa sekolah dasar dalam memecahkan masalah berupa soal uraian berdasarkan tingkat pemahaman siswa (pemahaman tinggi, pemahaman sedang, dan pemahaman rendah). Identifikasi proses berpikir kritis didasarkan atas langkah-langkah berpikir kritis Questions at Issue, Purpose, Information, Concept, Assumption, Poit of View, dan Interpretation and Inference. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa yang masing – masing memiliki tingkat pemahaman yang berbeda yaitu 1 siswa memiliki pemahaman tinggi, 1 siswa memiliki pemahaman sedang, dan 1 siswa memiliki pemahaman rendah. Instrument penelitian meliputi peneliti, tes berpikir kritis, dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari tes, wawancara, dan observasi. Proses berpikir kritis subjek berpemahaman tingi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah berbentuk soal uraian secara umum memiliki kesamaan pada langkah Questions at Issue dan Purpose, sementara memiliki perbedaan pada langkah Information, Concepts, Assumptions, Points of view, dan Interpretation and inference. Perbedaannya terletak pada cara menjawab dan penjelesan subjek tentang fakta yang ada dalam soal uraian (masalah), perbedaan yang lain terdapat pada ketelitian masing- masing subjek dalam menyelesaikan masalah. Subjek dengan pemahaman tinggi dapat dikatakan sangat mampu melalui langkah-langkah berpikir kritis secara runtut dan benar dimulai dari langkah Questions at Issue sampai langkah yang terakhir yaitu menyimpulkan hasil atau langkah Interpretation and Inference. Sementara subjek dengan pemahaman sedang dapat melewati 3 langkah dengan sempurna dan 5 langkah dapat dilalui tetapi kurang sempurna dalam penyelesaiannya. Seperti halnya pada langkah Information, subjek kurang dapat menyebutkan apa saja yang diketahui didalam masalah soal uraian tersebut, begitu juga pada langkah Concept, subjek kurang dapat mengonsep langkah- langkah yang akan dilakukan untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut, namun pada langkah terakhir yaitu Interpretation dan Inference atau kesimpulan subjek dapat menyimpulkan hasil yang subjek dapat dari masalahyang telah di selesaikannya. Sementara subjek dengan pemahaman rendah, hanya dapat memahami dan melalui 2 langkah berpikir kritis dengan sempurna yaitu pada langkah Questions at Issue dan Purpose. Pada langkah selanjutnya subjek lebih banyak diam dan memahami masalah berupa soal uraian yang di dapatnya. Ketika peneliti menanyakan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh subjek, subjek hanya bisa menyebutkan masalah yang ada dalam soal uraian tersebut. |
id |
IOS3709.527 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo |
institution_id |
408 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo |
library_id |
553 |
collection |
Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo |
repository_id |
3709 |
subject_area |
Higher Education, Universities/Pendidikan Tinggi, Unversitas Law/Ilmu Hukum Religious Education/Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Agama Muhammadiyah |
city |
SIDOARJO |
province |
JAWA TIMUR |
repoId |
IOS3709 |
first_indexed |
2017-10-20T00:37:25Z |
last_indexed |
2017-10-20T00:37:25Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1763279307884462080 |
score |
17.538404 |