Ketika Muslim Mencintai Tetangganya
Main Author: | Santosa, Nyong Eka Teguh Iman |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umsida.ac.id/207/1/muslim%20mencintai%20tetangga-2013.pdf http://eprints.umsida.ac.id/207/ |
Daftar Isi:
- Islam mengajarkan kepada pemeluknya bahwa tujuan asasi penciptaan manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Tuhan. Misi penghambaan ini tentu tidak dilakukan dengan menjauhkan diri dari aktivitas keduniawian, tapi justru sebaliknya, dilakukan dalam keterlibatan intens dengan realitas hidup untuk maksud kebaikan (maslahah) dan perbaikan (ishlah). Seorang Muslim dengan demikian diharapkan bertumbuh menjadi pribadi yang bisa memaknai hidup dalam segala aspeknya sebagai ibadah. Meletakkan atau membingkai seluruh karya pengabdian hidupnya bagi kemanusiaan (sebagai khalifah fil-ardhy) di atas dasar keikhlasan penghambaan diri (sebagai ‘abdun) hanya kepada Allah semata. Salah satu bentuk ritualitas hidup seorang Muslim yang harus ditunaikan di atas prinsip penghambaan diri hanya kepada Allah (tawhid), ketulusan dan niat baik (ikhlas), serta terwujudnya kedamaian (al-silmi) tersebut adalah mencintai tetangganya.