Analisis Portofolio Produk Tanaman Tahunan PT. Perkebunan Nusantara IX (persero)
Main Author: | Julianto, Rachmat |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2001
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.sb.ipb.ac.id/949/1/r18_01-rachmatJulianto-cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/949/2/r18_02-rachmatJulianto-ringkasaneksekutif.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/949/3/r18_03-rachmatJulianto-daftarisi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/949/4/r18_04-rachmatJulianto-pendahuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/949/ |
Daftar Isi:
- Agribisnis lndonesia merupakan salah satu motor penggerak ekonomi lndonesia terutama untuk komoditas yang ditujukan untuk pasar ekspor yang perkembangannya selama terjadinya krisis ekonomi di lndonesia melonjak dengan pesat. PTPN IX (persero) yang berlokasi di Jawa Tengah merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang agribisnis dan memiliki 2 divisi usaha perkebunan yaitu divisi perkebunan tanaman tahunan yang mengusahakan tanaman karet, kopi, teh dan kakao dan divisi perkebunan tanaman semusim vana menausahakan tanaman tebu. Untuk menghadapi perubahan lingkungan usaha dan mengantisipasi tingkat persaingan yang semakin ketat maka PTPN IX perlu melakukan penyesuaian terhadap strategi yang dilakukan untuk mengelola produk-produk yang dihasilkan khususnya untuk produk tanaman tahunan dengan melakukan manajemen portofolio produk yang terintegrasi dan menguntungkan. Rumusan masalah dalam geladikarya ini adalah bagaimana perusahaan melakukan perencanaan strategi portofolio produk tanaman tahunan, mengidentifikasi faktor penentu dalam merumuskan formulasi portofolio produk dan merumuskan bagaimana alternatif strategi portofolio produk yang dapat dikembangkan oleh perusahaan. Berdasarkan permasalahan diatas maka geladikarya ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji posisi masing-masing produk tanaman tahunan dalam matriks portofolio dan memberikan alternatif strategi –yang dapat diambil oleh perusahaan sesuai dengan posisi masing-masing produk tersebut dengan mempertimbanakan kondisi linakunaan eksternal dan industri perusahaan. ini dilaksanakan dalam ruang lingklup manajemen strategik khususnya analisis portofolio yang dilakukan terhadap berbagai produk yang dihasilkan oleh PTPN IX (persero). Geladikarya ini dilaksanakan sampai pada tahap formulasi strategi, sedangkan implementasi sepenuhnya diserahkan kepada pihak manajemen perusahaan. Dalam geladikarya ini digunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang luas dan lengkap mengenai subyek yang dikaji. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan dan observasi langsung untuk melihat tanaman di salah satu perkebunan serta data sekunder yang dikumpulkan dengan cara studi pustaka, laporan internal perusahaan, data dari instansi yang terkait dan data dari Biro Pusat Statistik (BPS). Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif lingkungan eksternal perusahaan, analisis penentu intensitas persaingan dari Porter dan analisis matriks portofolio GE-Mckinsey sebagai analisis utamanya. Hasil analisis lingkungan eksternal menunjukkan situasi dan kondisi makro di Indonesia akan mendukung pengembangan usaha perkebunan perusahaan yang berlokasi di Jawa Tengah. Hal yang sangat krusial yang hams diperhatikan oleh perusahaan pada saat ini adalah situasi politik dan hukum di masyarakat terutama dalam ha1 penjarahan lahan perkebunan oleh masyarakat lokal dan pencurian hasil-hasil perusahaan oleh pihak lain yang pada saat ini marak terjadi di berbagai lahan perkebunan. Selain kedua hal tersebut, faktor pemakaian teknologi yang lebih maju modern dan pemahaman mengenai budaya suatu masyarakat yang menjadi target pasar dalam pengolahan hasil perkebunan dan pemasaran produk merupakan sesuatu keharusan dalam menyikapi perubahan situasi lingkungan yang berkembang secara cepat. Hasil analisis lingkungan industri untuk masing-masing komoditas yang dikembangkan yaitu karet, kopi, teh dan kakao menunjukkan kecendrungan kekuatan perusahaan untuk bersaing dengan produsen lain cukup tinggi. Situasi persaingan untuk 3 komoditas yaitu kopi, teh.dan kakao menunjukkan derajat intensitas persaingan yang sedang meskipun tingkat penjualan maupun luas area yang dipakai oleh komoditas ter'sebut tidak besar. Untuk tanaman kopi perusahaan disarankan untuk mulai memikirkan secara serius pemasaran kopi dalam kemasan kecil yang dapat langsung dikonsumsi oleh konsumen sehingga pasar dari perusahaan dapat lebih luas dan meningkat penjualannya. Untuk tanaman teh, perusahaan harus memiliki strategi khusus dalam memasarkan produk teh misalnya dengan melakukan benchmark maupun kerjasama teknis dan pemasaran dengan perusahaan lain dalam pengembangan tanaman teh sehingga mampu menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi bagi perusahaan. Khusus untuk tanaman kakao disarankan agar perusahaan secara gradual mulai secara selektif memilih mengembangkan produk kakao dengan mutu dan jenis tertentu yang dirasakan mampu bersaing atau mengubah lahan yang saat ini ditanam oleh tanaman kakao untuk dikonversi ke tanaman lain yang dianggap lebih menguntungkan (divestasi) karena tingkat produktifitas dari tanaman yang ada sangat rendah sehingga secara ekonomis tidak menguntungkan dengan tidak melupakan kondisi lahan dan iklim yang ada. Komoditas karet yang merupakan komoditas paling pokok yang dibudidayakan dan sangat terkenal kualitasnya, derajat intensitas persaingannya menunjukkan persaingan tinggi dalam memperebutkan pasar sehingga perusahaan harus lebih concern lagi dalam melakukan pengembangan kualitas pengolahan dan pemasaran serta produktifitas lahan per hektar, yang pada saat ini kondisinya masih sangat rendah, secara intensif dengan mengalokasikan sumber daya finansial bagi pengembangan tanaman karet ini. Hasil kajian portofolio produk tanaman tahunan saat ini menunjukkan produk tanaman karet, kopi, teh dan kakao berada pada posisi selektif dan hal ini berimplikasi pada strategi yang digunakan saat ini