Daftar Isi:
  • Roger. 1999. Peranan Analisis Teknikal dan Fundamental Terhadap Fluktuasi Harga Komoditi CPO (Crude Palm Oil) di Pasar Berjangka. Dibawah bimbingan Nunung Kusnadi dan Arif Imam Suroso. Perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang diciptakan berdasarkan mekanisme pasar yaitu dengan membentuk pasar turunan atau derivatif dari pasar komoditi fisiknya. Dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama, maka kedua pasar tersebut akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah satu pasar. Dengan demikian, perdagangan be rjangka memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan resiko yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung nilai (hedging) dan merupakan sumber referensi harga yang dapat dipercaya (price discovery). Dalam pasar berjangka pergerakan harga mungkin tidak hanya dipengaruhi oleh supply dan demand seperti pada pasar spot, tetapi faktor para spekulan dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi fluktuasi harga. Bertolak dari kondisi di atas maka pernasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga (pergerakan harga) komoditi CPO (minyak kelapa sawit) di pasar berjangka dan menilai keefektii metode peramalan time series dan charting yang digunakan untuk memprediisi pergerakan harga di pasar berjangka. Analisis data yang diiakukan adalah : pertama, mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan harga di pasar futures Malaysia (COMMEX), dengan mengamati data harga komoditi CPO untuk kontrak bulan Desember 1999 selama satu bulan (20 September 1999 - 19 Oktober 1999). Kedua, menerapkan analisis teknikal untuk menentukan jenis-jenis pola pergerakan harga pada chart komoditi CPO yang terjadi dalam data historis bulanan, strategi antisipasi dalam memperkirakan pergerakan harga dengan Simple Filter, Moving Average dan Resisfance and Support Level dan juga melihat proyeksi ke depan (kecenderungan) harga komoditi CPO di pasar berjangka dengan melihat perkembangan chart dari data terakhir serta perhitungan Moving Average (4), Moving Average (5), Moving Average (7), Moving Average (10) dan Moving Average (21). Ketiga, menerapkan metode peramalan Time Series dengan metode Moving Average, Single Exponential Smoothing, Double Eqonential Smoothing, Triple Exponential Smoothing, Metode Box Jenkins (ARIMA). Metode-metode ini diolah dengan komputer (program Minitab 11 dan Excel) yang kemudian diujilanalisis kesalahan dengan nilai MAD (Mean Absolute Deviation), MSD (Mean Square Deviation), dan MAPE (Mean Absolute Percentage Error). Hasil ramalan ke depan diaplikasikan dengan simulasi hedging, untuk melihat keuntungan dan kerugian dari semua posisi yang dilakukan setelah melihat kecenderungan harga yang diramal. Analisis fundamental memang paling berpengaruh dalam menentukan pergerakan harga pada data pergerakan harga selama satu bulan (-1 60 %), karena faktor-faktor fundamental selalu terkait dengan komoditi yang bersangkutan dan merupakan cerminan dari supply dan demand, dan pemain selalu melihat faktor yang mempengaruhi supply dan demand di pasar berjangka. Faktor yang sering menjadi perhatian para pemain dalam memprediisi arah harga atau yang dapat menjadi acuan dalam menentukan posisi di pasarfitures Malaysia adalah data ekspor, data impor, data produksi, kebijakan pemerintah suatu negara yang mempengaruhi komoditi CPO, dan data komoditi substitusi. Pada grafik (chart) komoditi CPO di pasar @lures (rata-rata bulanan selama 10 tahun yang lalu), terlihat beberapa pola pergerakan harga yang dapat diidentifikasi, yaitu Inverse Head and Shudders Bottoms, Upirend, dan Downtrend. Proyeksi setelah bulan Juni 1999, diperkirakan terjadi beberapa skenario sebagai berikut: 1. Diprediksikan harga terus merosot tajam karena psikologis pemain yang melihat grafik harga yang sedang mengalami penurunan sehingga dijadikan momentum melakukan aksi jual, untuk diikuidasi ketika harga semakin terpuruk ke level yang lebih rendah. Hal ini juga diperkuat dengan data strategi analisis teknikal dengan menggunakan Moving Average yang mengindikasikan adanya penurunan harga yang akan berlanjut. 2. Dipredisikan harga akan berbalik ke atas (rebound) karena harga yang terjadi saat ini sangat rendah dibandingkan data-data sebelumnya dan akan menguntungkan melakukan pembelian pada harga yang sedang jatuh (rendah). Bila pemain melakukan aksi beli karena harga yang terjadi sekarang sangat rendah dalam beberapa bulan terakhir, bukan tidak mungkin akan ada permintaan terhadap posisi beli di pasar berjangka yang akan merebound harga ke level yang lebih tinggi. Dari metode-metode peramalan yang digunakan kecenderungan harga yang diprediksi mengarah pada satu arah sehingga biia prediisi harga yang diinginkan merupakan jangka panjang, maka sangat tidak efektii sebab melihat pergerakan harga di pasar berjangka harga tidak bergerak pada satu arah naik atau turun saja, melainkan ada saat rebound (memantul ke atas kembali bila harga sedang merosot) ketika harga sedang turun/naik. Untuk itu kefektiian metode peramalan time series lebih cenderung digunakan untuk jangka pendek saja, sedangkan untuk jangka panjang penggunaannya semakin tidak efektif Penggunaan metode time series yang diterapkan di pasar berjangka untuk transaksi harian sulit untuk memprediksi arah harga, oleh karena itu penggunaannya lebii kearah melihat kecenderungan harga kedepan sebagai data pendukung analisis fundamental. Hasil simulasi menjelaskan bahwa kecenderungan dari metode yang digunakan untuk peramalan memang cenderung mengalami penurunan, dan momentum trend menurun dalam analisis teknikal lebii tepat untuk melakukan posisi jual di pasar berjangka. Hasil simulasi yang diperoleh memperlihatkan bahwa posisi awal untuk melakukan aksi jual lebii menguntungkan dibandingkan melakukan aksi beli, diienakan biia posisi beli di eksekusi maka dalam melakukan offset menunggu adanya kenaikan harga. Melakukan posisi beli akan menguntungkan bila kontrak di offset pada bulan September, karena pada bulan tersebut ada momentum kenaikan harga. Dalam usaha investasi, pasar berjangka dapat dijadikan alternatif bidang usaha untuk hedging barang komoditi, sehingga keputusan yang diambil dalam perdagangan hendaknya didasari oleh analisis data yang cermat, baik dalam memperoleh data yang berkaitan dengan komoditi yang akan diiedging ataupun sumber data lain yang mempengaruhi komoditi tersebut. Manajemen resiko dalam transaksi di pasar berjangka melalui hedging tidak didasari oleh spekulasi semata, karena data dan dasar pengetahuan yang h a t biasanya cenderung menjadi indera dalam melakukan hedging. Pola data pada komoditi CPO di pasar berjangka sangat fluktuatif, tetapi fungsi sebenarnya dari Commodiw Futures Trading adalah justru dapat menstabil harga sehingga pemain yang terlibat dalam pasar berjangka ini tidak akan sulit menmti pergerakan harganya, selama mengawasi pergerakan tersebut dengan analisis fundamental dan teknikal. Harga CPO di pasar futures yang diprediisi tidak akan terlalu meleset dengan adanya dukungan analisis fundamental yang akurat, sehingga segenap masyarakat awam dapat beradaptasi dengan pola pergerakan data tersebut.