Analisis Perilaku Konsumen Minuman Teh Dalam Botol di Kotamadya Jakarta Timur dan lmplementasinya pada Bauran Pemasaran

Main Author: Panjaitan. P, Robert
Format: Thesis NonPeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: , 2000
Subjects:
Online Access: http://repository.sb.ipb.ac.id/730/1/r14_01-RobertPPanjaitan-cover.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/730/2/r14_02-RobertPPanjaitan-ringkasaneksekutif.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/730/3/r14_03-RobertPPanjaitan-daftarisi.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/730/4/r14_04-RobertPPanjaitan-pendahuluan.pdf
http://repository.sb.ipb.ac.id/730/
Daftar Isi:
  • Menurunnya daya beli masyarakat akibat adanya krisis moneter dan ekonomi yang dialami oleh Indonesia berakibat pada hasil penjualan berbagai jenis produk (barang dan jasa) yang diproduksi oleh para pengusaha. Selain itu pembelian barang dan jasa yang dikonsumsi sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen (consumer's behavior), terutama dalam masa krisis ini. Diantara berbagai jenis minuman, Teh dikenal sebagai salah satu jenis minuman relatif murah dan mudah diperoleh, sehingga tidak mengherankan kalau teh sering disajikan sebagai minuman sehari-hari. Minuman ini juga dapat dipergunakan sebagai alternatif minuman yang disuguhkan kepada tamu keluarga, penumpang-penumpang pesawat terbang, kapal laut, kereta api dan sebagainya. Minuman teh digemari oleh banyak orang mulai dari anak-anak sampai orang tua baik sebagai minuman pagi, siang, dan sore hari. Berbagai cara dipilih untuk menikmati minuman ini baik dingin maupun panas, dengan atau tanpa gula/susu, teh murni atau dicampur dengan berbagai macam bahan penyedap atau sari buah. Untuk bisa bertahan dalam krisis moneter seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mampu meperoleh laba dan berkembang di tengah persaingan dan situasi krisis moneter. Suatu perusahaan harus mengerahkan segala daya upaya pemasarannya dengan lebih efektii dan efisien daripada yang dilakukan oleh para pesaingnya. Perusahaan juga harus dapat mengembangkan strategi bauran pemasarannya dengan baik untuk melayanai pasar sasaran yang dipilihnya. Ini berarti bahwa perusahaan harus mengenal pasar sasarannya dengan baik, karena karaktensitik pasar sasarannya yaitu yang menyangkut perilaku konsumen akan sangat menentukan strategi yang hendak dikembangkan oleh perusahaan. Motif dan perilaku konsumen dalam suatu pasar berbeda-beda, akan tetapi kita bisa menemukan barang yang sama dari perilaku yang berbeda-beda tersebut. Hal ini dicirikan dengan karakteristik masing-masing konsumen dalam suatu segmen pasar tertentu. Karakteristik tersebutlah yang ingin atau akan dibahas dalam tesis ini. Tujuan tesis ini adalah menganalisis siapa yang melakukan keputusan membeli terhadap minuman teh dalam botol yang ada; menganalisis bagaimana keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen dalam menghadapi pilihan teh dalam botol yang ada; menganalisis faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan pilihan teh dalam botol; menganalisis pengaruh krisis moneter terhadap keputusan membeli minuman teh dalam botol yang ada; menganalisis tingkat kepentingan dari berbagai atribut yang dimiliki oleh minuman teh dalam botol. Hasil tesis ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan yang hendak terjun dalam bisnis teh dalam botol; hasil tesis ini juga diharapkan dapat dijadikan acuan evaluasi bagi perusahaan yang bergerak dalam bisnis teh dalam botol untuk pengembangan produk. Penelaian ini dilaksanakan di Kotamadya Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta dari bulan November sampai Desember 1999. Metode yang dipergunakan dalam peneliian ini adalah survei. Materi yang dieli adalah perilaku konsumen minuman teh dalam botol dan implikasi langsungnya terhadap bauran pemasaran. Berdasarkan hasil suwei dari 616 responden yang dielii, sebanyak 566 responden adalah konsumen minuman teh dalam botol. Hal ini berarti bahwa 91,88% responden yang disuwei adalah konsumen minuman teh dalam botol. Konsumen pria 270 orang (43,83%) dan diantaranya 254 orang (41,23%) mengkonsumsi minuman teh dalam botol. Konsumen wanita sebanyak 362 (56,17%) diantaranya 312 orang (50,65%) mengkonsumsi teh dalam botol. Berdasarkan umur diperoleh hasil sebagai berikut : bahwa responden yang berumur sampai dengan 20 tahun berjumlah 91 responden (14,77%); umur 20 - 25 tahun sebanyak 160 responden (25,97%); umur 26 - 30 tahun berjumlah 116 responden (18,83%); umur 31 - 35 tahun sebanyak 102 responden (16,56%); umur 36 - 40 tahun 42 responden (6,82%); dan 41 - 45 tahun sebanyak 41 responden (6,66%); serta yang berumur diatas 45 tahun sebanyak 64 responden (1 0,39%). Kemudian responden yang berpendidikan SD/sederajat sejumlah 20 responden (3,25%); SMPIsederajat sederajat 44 responden (7,14%); SLTAIsederajat 222 responden (36,04%); akademik sederajat I06 responden (17,21%); Universitas 224 responden (36,36%). Secara umum jenis pekerjaan yang menjadi responden sekaligus menjadi konsumen adalah pegawai swasta yaitu 160 responden 25.9740%), sedangkan jenis pekerjaan responden yang frekuensinya relatif sedikit adalah pensiunan yaitu sebanyak 2 responden (0.3247%). Berdasarkan pendapatan ada sebanyak 240 responden (38,96%) berpenghasilan dibawah Rp. 500.000, yang merupakan jumlah konsumen terbesar. Sedangkan sebanyak 22 responden (3,57%) berpenghasilan antara Rp. 2.500.001 - Rp. 3.000.000, merupakan jumlah responden terkecil. Pada umumnya konsumen membeli minuman teh dalam botol pada siang hari (74,91%), tidak menentu sebanyak 8,83%, sore hari 8,48%, pagi hari 6,71% dan terakhir malam hari 1,06%. Tempat konsumen membeli minuman teh dalam botol adalah warung terdekat sebanyak 304 responden, dan 138 responden menyatakan dipinggir jalan. Hal ini semua dilakukan atas inisitatif sendiri, baik dalam memutuskan membeli maupun dalam melakukan pembelian. Hasil survei menunjukkan konsumen menyenangi minuman teh dalam botol pada umumnya karena mudah memperolehnya sebanyak 296 responden merupakan urutan terbanyak pertama, dan kerena murah harganya sebanyak 208 responden merupakan urutan kedua terbanyak. Dan sejumlah produk minuman teh dalam botol yang beredar, minuman teh dalam botol dengan merek Sosro menjadi yang terbaik. Dan sejumlah 566 responden ada 364 responden yang menjawab bahwa dari segi harga ternyata Sosro lebih murah dan relatif dapat terjangkau, sebanyak 430 responden menjawab bahwa aroma Sosro lebih baik dan menyenangkan, 381 responden yang mengatakan bahwa warna teh Sosro lebih alami, sebanyak 405 responden yang menjawab bahwa lebih aman mengkonsumsi Sosro dibandingkan merek lain, 363 responden menjawab bahwa rasa manis Sosro lebih wajar dan cocok bagi lidah konsumen, 448 responden menjawab bahwa mereka menyenangi Sosro karena Sosro memang merek-nya sudah terkenal, 324 responden menjawab bahwa kemasan Sosro lebih menarik, 460 responden menjawab iklan Sosro lebih menggugah dan frekuensinya lebih sering sehingga konsumen terpengaruh mengkonsumsi Sosro dibandingkan merek lain, 363 responden menjawab bahwa rasa manis Sosro lebih wajar dan cocok bagi lidah konsumen, 448 responden menjawab bahwa mereka menyenangi Sosro