Analisis kapasitas produksi dan titik impas pada pt ketapang indah plywood dengan analisis biaya-kapasitas-laba (cost-volume-profit analysis)
Main Author: | Safnita, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 1995
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/1/R05-01-Safnita-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/2/R05-02-Safnita-Ringkasan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/3/R05-03-Safnita-Daftarisi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/4/R05-04-Safnita-Penduhuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/5/Tesis.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/ http://lib.sb.ipb.ac.id/ |
ctrlnum |
3599 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/</relation><title>Analisis kapasitas produksi dan titik impas pada pt ketapang indah plywood dengan analisis biaya-kapasitas-laba (cost-volume-profit analysis)</title><creator>Safnita, .</creator><subject>Manajemen Keuangan</subject><description>Kayu olahan merupakan komoditi ekspor yang mempunyai potensi besar
dalam menunjang devisa negara. Terbukti dengan perkembangan penjualan ekspor
kayu lapis Indonesia dari tahun ke tahun yang merupakan salah satu komoditi ekspor
nasional. Dalam menghadapi keadaan tersebut bermunculan perusahaan-perusahaan
industri pengolahan kayu dengan bermacam produk yang diproduksi, salah satunya
PT. Ketapang Indah Plywood yang berlokasi di Pontianak Kalimantan Barat. Dalam
berproduksi selalu dikaitkan dengan masalah biaya karena biaya merupakan faktor
yang menentukan dalam menghasilkan laba serta berpengaruh terhadap produktifitas
produksi. Biaya dibagi dalam biaya tetap dan biaya variabel, masing-masing biaya
ini bersumber dari biaya produksi, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi.
Dalam perencanaan laba pemisahaan antara biaya tetap dan biaya variabel sangat
perlu terutama untuk menentukan titik impas dan anggaran penjualan.

Dalam hal ini masalah yang timbul adalah 1). Berapa volume penjualan
perusahaan pada dalam memproduksi Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok
pada saat titik impas. 2.) Berapa besarnya biaya tetap dan biaya variabel dari proses
produksi perusahaan selama periode waktu tertentu atau satu tahun.
3.) Berapa anggaran penjualan yang harus dicapai untuk menghasilkan laba tertentu
serta besarnya batas penurunan penjualan (Margin Safety) dari anggaran yang telah
ditetapkan supaya perusahaan tidak rugi. 4.) Dengan kecenderungan terjadinya
peningkatan biaya, berapa besarnya volume penjualan pada titik impas, rencana
laba, anggaran penjualan dan batas penurunan penjualan yang harus dicapai.

Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan suatu metode analisis biaya kapasitas-
laba (Cost-Volume-Profit Analysis/CVP). Analisis ini berguna bagi manager
dalam menjalankan usahanya menentukan potensi laba yang dimiliki dan
merencanakan laba yang akan diperoleh dimasa datang. Adapun tujuan analisis dalam
geladikarya adalah 1). Menganalisis struktur biaya dalam produksi, dimana akan
berpengaruh terhadap perencanaan yang sesuai dengan penghasilan penjualan.
2.) Menentukan volume titik impas perusahaan dalam produksi dan penjualan untuk
membantu manajemen dalam menjaga serta merencanakan produksi yang optimal.
3.) Menganalisis tingkat keuntungan pada volume produksi tertentu serta menentukan
batas penurunan penjualan yang paling aman dari anggaran penjualan.
4.) Menentukan titik impas yang baru apabila terjadi kenaikan biaya ,rencana laba
dan anggaran penjualan.
Geladikarya yang dilakukan sifatnya adalah studi kasus. Data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Biaya dipisahkan berdasarkan unit produksi dan
jenis produk menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Analisis biaya-kapasitas-laba ini
menggunakan pendekatan multiple product, yang akan membahas titik impas (BEP),
rencana laba, anggaran penjualan dan batas aman (Margin Safety) penurunan
penjualan dari anggaran penjualan.
Pada tahun 1993 biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel untuk memproduksi Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok memiliki
struktur biaya variabel yang lebih besar daripada biaya tetap. Biaya
produksi Kayu Lapis memiliki porsi biaya variabel 83% dari total biaya produksi,
sedangkan Film Fenolat 96% dan Papan Blok 76%. Biaya tetapnya masing-masing
17%, 4% dan 24% untuk Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok. Dari
komponen biaya variabel untuk masing-masing produk, biaya yang porsinya paling
tinggi adalah biaya bahan baku, sedangkan untuk komponen biaya tetap adalah biaya
tenaga kerja.

Tujuan dari analisis biaya-kapasitas-laba ini adalah untuk menentukan titik
impas, rencana laba dan batas aman dari penurunan penjualan. Titik impas tahun
1993 untuk ketiga jenis produk diatas adalah pada tingkat produksi 46.603 m3, yang
dibagi untuk Kayu Lapis 20.039 m3, Film Fenolat 21.971 m3 dan Papan Blok
5.593 m3. Titik impas dalam volume penjualan sebesar Rp. 37.180.062.000, dengan
pembagian untuk Kayu Lapis Rp. 15.987.424.000, Film Fenolat
Rp. 16.731.028.000 dan untuk Papan Blok adalah Rp. 4.461.607.000. Pembagian
untuk masing-masing produk berdasarkan pada komposisi penjualan tahun 1993 yaitu
43% untuk Kayu Lapis, 45% untuk Film Fenolat dan sisanya 12% untuk
Papan Blok.
Rencana laba untuk tahun 1993 ini adalah sebesar Rp. 18.540.717.000 yaitu
sebesar 17,58% dari anggaran penjualan sebesar Rp. 105.344.463.000, serta batas
aman dari penurunan penjualan sebesar 64%.
Berdasarkan data tahun 1990 sampai 1993 dimana terjadinya peningkatan
biaya secara rata-rata baik tetap maupun variabel serta harga jual, maka analisis
untuk tahun yang akan datang (1994) dilakukan dengan peningkatan biaya rata-rata
tersebut. Biaya tetap kenaikan rata-ratanya 30%, biaya variabel 21% dan harga jual
16% tiap tahunnya.
Titik impas yang baru dihasilkan pada tingkat produksi sebesar 59,027 m3
dimana untuk Kayu Lapis sebesar 25.381 m3, Film Fenolat 26.562 m3 dan Papan
Blok 7.083 m3. Titik impas volume penjualan adalah sebesar Rp. 54.551.328.000.
Dengan kenaikan biaya dan harga jual ini, laba yang direncanakan untuk 1994 adalah
Rp. 16.250.779.000 atau 13,28 % dari anggaran penjualan 1994 yaitu
Rp. 121.540.779.000. Rencana laba ini turun 12,35% dari recana laba 1993
(Rp. 18.540.779.000 turun menjadi Rp. 16.250.779.000). Anggaran penjualan 1994
ini naik 15,79% dari anggaran penjualan 1993.

Rencana laba untuk tahun 1994 lebih rendah daripada rencana laba tahun
1993, hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya lebih tinggi daripada kenaikan harga
jual sehingga margin kontribusi untuk menutupi biaya tetap besar. Untuk mengatasi
keadaan ini perusahaan harus meningkatkan volume penjualan dan menambah
volume produksi.
Apabila perusahaan menginginkan laba sebesar tahun lalu yaitu
Rp. 18.540.779.000 maka anggaran penjualan harus lebih tinggi lagi yaitu sebesar
Rp. 131.483.764.000 atau lebih tinggi 7,78% dari anggaran penjualan 1994.
Perkiraan anggaran penjualan 1995 serta rencana laba berdasarkan hasil yang
diperoleh 1994 adalah anggaran penjualan diperkirakan Rp. 141.919.627.500 dengan
rencana laba Rp. 12.363.000.000 (8,71% dari anggaran penjualan). Anggaran
penjualan perunitnya adalah 135.676 m3, titik impas pada kapasitas produksi
78.728 m3 dan volume penjualan impas sebesar Rp.82.564.885.000 dengan batas
aman penilrunan penjualan sebesar 41,82%.
Apabila perusahaan merencanakan laba sebesar laba 1993 yaitu sebesar
Rp. 18.540.717.000 maka anggaran penjualan yang harus dipenuhi adalah
Rp. 172.133.566.000 dengan volume penjualan sebesar 164.133 m3.</description><date>1995</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/1/R05-01-Safnita-Cover.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/2/R05-02-Safnita-Ringkasan.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/3/R05-03-Safnita-Daftarisi.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>ind</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/4/R05-04-Safnita-Penduhuluan.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/5/Tesis.pdf</identifier><identifier> Safnita, . (1995) Analisis kapasitas produksi dan titik impas pada pt ketapang indah plywood dengan analisis biaya-kapasitas-laba (cost-volume-profit analysis). Masters thesis, Institut Pertanian Bogor. </identifier><relation>http://lib.sb.ipb.ac.id/</relation><recordID>3599</recordID></dc>
|
language |
ind |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Safnita, . |
title |
Analisis kapasitas produksi dan titik impas pada pt ketapang indah plywood dengan analisis biaya-kapasitas-laba (cost-volume-profit analysis) |
publishDate |
1995 |
topic |
Manajemen Keuangan |
url |
http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/1/R05-01-Safnita-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/2/R05-02-Safnita-Ringkasan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/3/R05-03-Safnita-Daftarisi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/4/R05-04-Safnita-Penduhuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/5/Tesis.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/3599/ http://lib.sb.ipb.ac.id/ |
contents |
Kayu olahan merupakan komoditi ekspor yang mempunyai potensi besar
dalam menunjang devisa negara. Terbukti dengan perkembangan penjualan ekspor
kayu lapis Indonesia dari tahun ke tahun yang merupakan salah satu komoditi ekspor
nasional. Dalam menghadapi keadaan tersebut bermunculan perusahaan-perusahaan
industri pengolahan kayu dengan bermacam produk yang diproduksi, salah satunya
PT. Ketapang Indah Plywood yang berlokasi di Pontianak Kalimantan Barat. Dalam
berproduksi selalu dikaitkan dengan masalah biaya karena biaya merupakan faktor
yang menentukan dalam menghasilkan laba serta berpengaruh terhadap produktifitas
produksi. Biaya dibagi dalam biaya tetap dan biaya variabel, masing-masing biaya
ini bersumber dari biaya produksi, biaya penjualan, biaya umum dan administrasi.
Dalam perencanaan laba pemisahaan antara biaya tetap dan biaya variabel sangat
perlu terutama untuk menentukan titik impas dan anggaran penjualan.
Dalam hal ini masalah yang timbul adalah 1). Berapa volume penjualan
perusahaan pada dalam memproduksi Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok
pada saat titik impas. 2.) Berapa besarnya biaya tetap dan biaya variabel dari proses
produksi perusahaan selama periode waktu tertentu atau satu tahun.
3.) Berapa anggaran penjualan yang harus dicapai untuk menghasilkan laba tertentu
serta besarnya batas penurunan penjualan (Margin Safety) dari anggaran yang telah
ditetapkan supaya perusahaan tidak rugi. 4.) Dengan kecenderungan terjadinya
peningkatan biaya, berapa besarnya volume penjualan pada titik impas, rencana
laba, anggaran penjualan dan batas penurunan penjualan yang harus dicapai.
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan suatu metode analisis biaya kapasitas-
laba (Cost-Volume-Profit Analysis/CVP). Analisis ini berguna bagi manager
dalam menjalankan usahanya menentukan potensi laba yang dimiliki dan
merencanakan laba yang akan diperoleh dimasa datang. Adapun tujuan analisis dalam
geladikarya adalah 1). Menganalisis struktur biaya dalam produksi, dimana akan
berpengaruh terhadap perencanaan yang sesuai dengan penghasilan penjualan.
2.) Menentukan volume titik impas perusahaan dalam produksi dan penjualan untuk
membantu manajemen dalam menjaga serta merencanakan produksi yang optimal.
3.) Menganalisis tingkat keuntungan pada volume produksi tertentu serta menentukan
batas penurunan penjualan yang paling aman dari anggaran penjualan.
4.) Menentukan titik impas yang baru apabila terjadi kenaikan biaya ,rencana laba
dan anggaran penjualan.
Geladikarya yang dilakukan sifatnya adalah studi kasus. Data yang digunakan
adalah data primer dan sekunder. Biaya dipisahkan berdasarkan unit produksi dan
jenis produk menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Analisis biaya-kapasitas-laba ini
menggunakan pendekatan multiple product, yang akan membahas titik impas (BEP),
rencana laba, anggaran penjualan dan batas aman (Margin Safety) penurunan
penjualan dari anggaran penjualan.
Pada tahun 1993 biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel untuk memproduksi Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok memiliki
struktur biaya variabel yang lebih besar daripada biaya tetap. Biaya
produksi Kayu Lapis memiliki porsi biaya variabel 83% dari total biaya produksi,
sedangkan Film Fenolat 96% dan Papan Blok 76%. Biaya tetapnya masing-masing
17%, 4% dan 24% untuk Kayu Lapis, Film Fenolat dan Papan Blok. Dari
komponen biaya variabel untuk masing-masing produk, biaya yang porsinya paling
tinggi adalah biaya bahan baku, sedangkan untuk komponen biaya tetap adalah biaya
tenaga kerja.
Tujuan dari analisis biaya-kapasitas-laba ini adalah untuk menentukan titik
impas, rencana laba dan batas aman dari penurunan penjualan. Titik impas tahun
1993 untuk ketiga jenis produk diatas adalah pada tingkat produksi 46.603 m3, yang
dibagi untuk Kayu Lapis 20.039 m3, Film Fenolat 21.971 m3 dan Papan Blok
5.593 m3. Titik impas dalam volume penjualan sebesar Rp. 37.180.062.000, dengan
pembagian untuk Kayu Lapis Rp. 15.987.424.000, Film Fenolat
Rp. 16.731.028.000 dan untuk Papan Blok adalah Rp. 4.461.607.000. Pembagian
untuk masing-masing produk berdasarkan pada komposisi penjualan tahun 1993 yaitu
43% untuk Kayu Lapis, 45% untuk Film Fenolat dan sisanya 12% untuk
Papan Blok.
Rencana laba untuk tahun 1993 ini adalah sebesar Rp. 18.540.717.000 yaitu
sebesar 17,58% dari anggaran penjualan sebesar Rp. 105.344.463.000, serta batas
aman dari penurunan penjualan sebesar 64%.
Berdasarkan data tahun 1990 sampai 1993 dimana terjadinya peningkatan
biaya secara rata-rata baik tetap maupun variabel serta harga jual, maka analisis
untuk tahun yang akan datang (1994) dilakukan dengan peningkatan biaya rata-rata
tersebut. Biaya tetap kenaikan rata-ratanya 30%, biaya variabel 21% dan harga jual
16% tiap tahunnya.
Titik impas yang baru dihasilkan pada tingkat produksi sebesar 59,027 m3
dimana untuk Kayu Lapis sebesar 25.381 m3, Film Fenolat 26.562 m3 dan Papan
Blok 7.083 m3. Titik impas volume penjualan adalah sebesar Rp. 54.551.328.000.
Dengan kenaikan biaya dan harga jual ini, laba yang direncanakan untuk 1994 adalah
Rp. 16.250.779.000 atau 13,28 % dari anggaran penjualan 1994 yaitu
Rp. 121.540.779.000. Rencana laba ini turun 12,35% dari recana laba 1993
(Rp. 18.540.779.000 turun menjadi Rp. 16.250.779.000). Anggaran penjualan 1994
ini naik 15,79% dari anggaran penjualan 1993.
Rencana laba untuk tahun 1994 lebih rendah daripada rencana laba tahun
1993, hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya lebih tinggi daripada kenaikan harga
jual sehingga margin kontribusi untuk menutupi biaya tetap besar. Untuk mengatasi
keadaan ini perusahaan harus meningkatkan volume penjualan dan menambah
volume produksi.
Apabila perusahaan menginginkan laba sebesar tahun lalu yaitu
Rp. 18.540.779.000 maka anggaran penjualan harus lebih tinggi lagi yaitu sebesar
Rp. 131.483.764.000 atau lebih tinggi 7,78% dari anggaran penjualan 1994.
Perkiraan anggaran penjualan 1995 serta rencana laba berdasarkan hasil yang
diperoleh 1994 adalah anggaran penjualan diperkirakan Rp. 141.919.627.500 dengan
rencana laba Rp. 12.363.000.000 (8,71% dari anggaran penjualan). Anggaran
penjualan perunitnya adalah 135.676 m3, titik impas pada kapasitas produksi
78.728 m3 dan volume penjualan impas sebesar Rp.82.564.885.000 dengan batas
aman penilrunan penjualan sebesar 41,82%.
Apabila perusahaan merencanakan laba sebesar laba 1993 yaitu sebesar
Rp. 18.540.717.000 maka anggaran penjualan yang harus dipenuhi adalah
Rp. 172.133.566.000 dengan volume penjualan sebesar 164.133 m3. |
id |
IOS3669.3599 |
institution |
Institut Pertanian Bogor |
institution_id |
20 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Sekolah Bisnis |
library_id |
692 |
collection |
Repositori Sekolah Bisnis IPB |
repository_id |
3669 |
subject_area |
Business/Bisnis Marketing, Management of Distribution/Marketing, Manajemen Distribusi |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3669 |
first_indexed |
2020-03-22T03:42:51Z |
last_indexed |
2020-08-02T08:07:18Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1763211604836483072 |
score |
17.538404 |