Evaluasi kinerja pt. kabelindo murni, tbk dengan pendekatan balanced scorecard
Main Author: | Syahrul, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/1/R34-01-Syahrul-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/2/R34-02-Syahrul-Abstract.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/3/R34-03-Syahrul-Ringkasaneksekutif.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/4/R34-04-Syahrul-Daftarisi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/5/R34-05-Syahrul-Pendahuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/2429/ |
Daftar Isi:
- PT. Kabelindo Murni, Tbk, merupakan salah satu produsen kabel terbesar di Indonesia. persaingan industri yang tinggi serta kondisi lingkungan industri yang kurang kondusif membuat PT. Kabelindo Murni, Tbk untuk menentukan alat manajemen yang dapat melihat permasalahan secara keseluruhan serta membantu untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada. Balanced Scorecard dipilih sebagai alat manajemen yang dapat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan. Pada awalnya konsep Balanced Scorecard diterapkan sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan secara komprehensif. Pada tahun 2007 PT. Kabelindo Murni, Tbk memutuskan untuk mengembangkan Balanced Scorecard yang dimiliki yang sebelumnya berfungsi sebagai alat pengukuran strategi dikembangkan menjadi alat manajemen strategi. Balanced Scorecard sebagai alat manajemen strategi menuntut perusahaan untuk meninjau ulang sasaran strategis yang pada awal penyusunan Balanced Scorecard telah ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi perusahaan ternyata sasaran strategis yang ada sudah tidak relevan dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan saat ini. Selain itu, peta strategi yang sudah ada dinilai juga memerlukan perbaikan karena peta strategi yang ada hanya menggambarkan hubungan antara perspektif secara umum dan belum memperlihatkan hubungan sebab akibat antara sasaran strategis. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah penjabaran visi, misi, dan strategi PT. Kabelindo Murni, Tbk, ke dalam sasaran-sasaran strategik pada keempat perspektif Balanced Scorecard 2) Indikator kinerja kunci (KPI) target, inisiatif strategi dan peta strategi apa yang dapat diterapkan oleh PT. Kabelindo Murni, Tbk berdasarkan perspektif Balanced Scorecard?; 3) Bagaimana kinerja PT. Kabelindo Murni, Tbk dengan menggunakan Balanced Scorecard?; 4) Bagaimanakah hubungan sebab-akibat dalam peta strategi antara sasaran strategis PT. Kabelindo Murni, Tbk dalam ke empat perspektif Balanced Scorecard?; 5) Bagaimana implikasi manajerial yang dapat diberikan kepada perusahaan? Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah 1) Menjabarkan visi, misi dan strategi PT Kabelindo Murni Tbk ke dalam sasaran strategis berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard; 2) Menentukan Key Performance Indicator, target, inisiatif strategi dan peta strategi PT. Kabelindo Murni, Tbk.; 3) Mengukur kinerja PT. Kabelindo Murni, Tbk dengan pendekatan Balanced Scorecard; 4) Mengevaluasi hubungan sebab-akibat sasaran strategis PT. Kabelindo Murni, Tbk, melalui peta strategi; 5) Merumuskan implikasi manajerial bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. Kabelindo Murni, Tbk yang berlokasi di Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2007 hingga bulan Juni 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk penjabaran visi, misi dan strategi perusahaan, penetapan sasaran strategis, Indikator Kinerja Kunci (KPI), inisiatif strategi, serta penyusunan dan evaluasi peta startegi. Analisis kuantitatif dilakukan pada penghitungan pembobotan perspektif dan Key Performance Indicators (KPI), serta pengukuran indeks kinerja KPI dan perusahaan. Teknik pengambilan contoh dilakukan dengan cara sengaja (purposive sampling) dengan memilih sendiri pihak-pihak yang menjadi responden. Responden dalam penelitian ini adalah pihak manajemen perusahaan yang terdiri Finance and accounting Manager, Sales Customer Support Manager, MIS Manager, Manufacturing Director, Plant Manager, Assistance PPIC Manager Assistance HRD Manager. Responden tersebut dianggap memiliki kekuatan, kemampuan serta pengetahuan yang memadai di bidangnya masing-masing. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendapatkan penjabaran visi, misi dan strategi ke dalam sasaran-sasaran strategis yang tepat berdasarkan empat perspektif Balanced Scorecard. Sasaran strategis dalam perspektif finansial adalah (1) Meningkatnya net profit (2) Meningkatnya arus kas positif (3) Meningkatnya efisiensi biaya. Berdasarkan perspektif pelanggan, sasaran strategis perusahaan adalah (1) Meningkatnya brand image perusahaan (2) Meningkatnya kepuasan pelanggan (3) Meningkatnya kualitas produk tepercaya. Sasaran strategis pada perspektif proses bisnis internal adalah (1) Tingginya penyampaian tepat waktu (2) Meningkatnya pengendalian mutu produk (3) Meningkatnya efisiensi proses Sasaran strategis dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah (1) Meningkatnya produktivitas tenaga kerja (2) Meningkatnya pengembangan SDM (3) Meningkatnya kepuasan tenaga kerja. Setiap sasaran strategis memiliki KPI sebagai indikator keberhasilan dan bobot yang menggambarkan kontribusi terhadap keberhasilan kinerja perusahaan secara keseluruhan. KPI pada sasaran strategis meningkatnya net profit adalah net profit margin dengan bobot 13,96. KPI pada sasaran strategis meningkatnya arus kas positif adalah collection days dengan bobot 9,68 . KPI pada sasaran strategis meningkatnya efisiensi biaya adalah beban pokok penjualan dengan bobot 8,78. KPI pada sasaran strategis meningkatnya brand image perusahaan adalah pangsa pasar dengan bobot 11,56. KPI pada sasaran strategis meningkatnya kepuasan pelanggan adalah indeks kepuasan pelanggan dengan bobot 9,24. KPI pada sasaran strategis meningkatnya kualitas produk tepercaya adalah jumlah klaim pelanggan dengan bobot 6,93. KPI pada sasaran strategis Tingginya penyampaian tepat waktu adalah on time delivery dengan bobot 8,97. KPI pada sasaran strategis meningkatnya pengendalian mutu produk adalah kabel bermasalah dengan bobot 7,42. KPI pada sasaran strategis meningkatnya efisiensi proses adalah waste production dengan bobot 5,88. KPI pada sasaran strategis meningkatnya produktivitas tenaga kerja adalah produktivitas tenaga kerja dengan bobot 7,45. KPI pada sasaran strategis meningkatnya pengembangan SDM adalah jam pelatihan dengan bobot 5,25. KPI pada sasaran strategis meningkatnya kepuasan tenaga kerja adalah indeks kepuasan tenaga kerja dengan bobot 4,88. Kinerja setiap KPI diukur dengan membandingkan antara target dan kinerja aktualnya, hasilnya dinyatakan dalam indeks kinerja KPI yang dibedakan melalui rentang nilai indeks kinerja. KPI collection day dan jumlah klaim pelanggan termasuk dalam kriteria indeks KPI cukup baik. KPI net profit margin,beban pokok penjualan, pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan, on time delivery, waste production, produktivitas tenaga kerja termasuk dalam kriteria indeks KPI baik. KPI kabel bermasalah, jam pelatihan dan indeks kepuasan tenaga kerja termasuk dalam kriteria indeks KPI sangat baik. Secara keseluruhan kinerja perusahaan dinilai baik dengan indeks kinerja perusahaan 82,54%. Peta strategi PT. Kabelindo Murni Tbk, berhasil memperlihatkan hubungan sebab-akibat antara sasaran strategis. Terdapat hubungan beberapa sasaran strategis yang tidak sesuai dengan hipotesisi awalnya, yaitu : hubungan sasaran strategis meningkatnya arus kas positif dengan meningkatnya net profit, hubungan sasaran strategis meningkatnya kepuasan pelanggan dan meningkatnya produk tepercaya dengan sasaran strategis meningkatnya arus kas positif, hubungan sasaran strategis meningkatnya produk tepercaya dengan sasaran strategis meningkatnya arus kas positif, hubungan sasaran strategis meningkatnya produk tepercaya dengan sasaran strategis meningkatnya brand image perusahaan, hubungan sasaran strategis meningkatnya pengendalian mutu dengan sasaran strategis meningkatnya produk tepercaya, hubungan sasaran strategis meningkatnya pengembangan SDM dengan sasaran strategis meningkatnya efisiensi proses dan sasaran strategis meningkatnya produktivitas tenaga kerja.