Daftar Isi:
  • Pariwisata merupakan salah satu industri yang mengalami pertumbuhan paling cepat di dunia. Menurut laporan yang dikeluarkan Badan Pariwisata Dunia (United Nation World Tourism Organization-UNWTO) bahwa pada tahun 1999 terdapat 663 juta wisatawan internasional, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 4,1% per tahun, pada tahun 2005 angka tersebut mengalami kenaikan mendekati 800 juta orang. Bila kondisi stabil diperkirakan tahun 2010 mendatang angka tersebut meningkat menjadi satu milyar orang. Salah satu ciri perkembangan industri pariwisata adalah berkembangnya segmen pasar ekowisata yang berbasis atraksi alam. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam sehingga berpotensi untuk pengembangan ekowisata di kawasan hutan. Salah satu Taman Nasional yang telah menyelenggarakan kegiatan ekowisata adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang memiliki hujan hutan tropis terluas di Pulau Jawa. Walaupun perkembangan ekowisata di TNGHS masih dalam taraf awal namun sudah ada kecenderungan wisatawan untuk mengunjungi kawasan tersebut. Namun, kegiatan ekowisata yang diselenggarakan TNGHS belum sesuai dengan yang diharapkan, seperti keterbatasan sarana dan kurangnya promosi menyebabkan banyak masyarakat yang belum mengenal potensi kekayaan yang dimiliki kawasan ekowisata tersebut. Serta, masih kurangnya penelitian yang memberikan perhatian kepada wisatawan, khususnya mengenai kepuasan pengunjung. Di dalam memasarkan suatu produk/jasa, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh perilaku konsumen pasca pembelian, dimana konsumen akan mengevaluasi apakah barang/jasa yang telah dikonsumsinya telah memuaskan atau tidak. Sehingga, perusahaan akan mengetahui sampai sejauh mana kepuasan konsumen dan kebutuhan yang harus dipenuhi perusahaan/organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan pengunjung terhadap pelayanan ekowisata TNGHS, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung untuk produk ekowisata di TNGHS, serta merumuskan implikasi manajerial yang terkait dengan peningkatan kualitas untuk kepuasan pengunjung terhadap pelayanan ekowisata di TNGHS. Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, serta agar analisis yang dilakukan dapat lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi pada kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut pelayanan yang tercakup pada dimensi tangible, responsiveness, reliability, assurance dan empathy. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus dan September 2008. Responden yang digunakan untuk membantu penelitian diperoleh dengan pendekatan Non Probability Sampling melalui teknik Convenience Sampling. Pendekatan Non Probability Sampling ini digunakan karena jumlah responden selaku pengunjung ekowisata jumlahnya cukup banyak, sedangkan pemilihan responden dengan teknik Convenience Sampling lebih disebabkan faktor kemudahan pengambilan contoh dan data dari responden. Pengisian kuesioner dilakukan terhadap para pengunjung yang bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah responden yang diperlukan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Penelitian ini menggunakan alat analisis gap, Importance and Performance Analysis (IPA) dan Structural Equation Modeling (SEM). Dalam penelitian ini terdapat 20 atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Atribut tersebut adalah akses menuju lokasi kebersihan kawasan, kebersihan penginapan, kebersihan toilet, area camping, area parkir, fasilitas information centre, sarana komunikasi, penampilan fisik dan seragam petugas, brosur dan pamphlet, pengetahuan petugas, keamanan, kecepatan dan ketanggapan petugas melayani kedatangan tamu, kecepatan dan ketanggapan petugas melayani kebutuhan pengunjung, keramahan petugas operator telepon, keramahan petugas, kenyamanan pelayanan, kemudahan mendapatkan informasi, kemampuan petugas menanggapi saran dan keluhan dan kemampuan dan pengetahuan petugas atas pelayanan ekowisata. Dari hasil perhitungan kepuasan secara keseluruhan yang ditanyakan pada kuesioner, jumlah responden yang merasa puas atas pelayanan ekowisata TNGHS berjumlah 63 persen. Responden yang merasa puas atas pelayanan ekowisata tersebut mayoritas berasal dari kelompok usia kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 44,4 persen sedangkan kelompok dewasa dengan usia diatas 40 tahun hanya sebanyak 17,5 persen. Berdasarkan analisis gap, seluruh atribut berada pada pada nilai gap negatif, artinya seluruh kinerja pelayanan belum sesuai dengan harapan responden. Berdasarkan Importance and Performance Analysis, atribut yang perlu dilakukan perbaikan karena atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun kinerjanya rendah adalah fasilitas information centre dan kebersihan fasilitas penginapan. Berdasarkan Structural Equation Modeling, dimensi tangible, reliability, assurance, dan empathy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan dengan nilai-t lebih besar dari 1,96. Dimana dimensi tangible memiliki pengaruh terbesar terhadap kepuasan dengan nilai muatan sebesar 0,65. Implikasi manajerial yang dapat dilakukan manajemen TNGHS dalam meningkatkan kepuasan pengunjung ekowisata untuk kelompok usia dewasa melalui pendekatan yang berdasarkan karakteristik yang dimiliki orang dewasa antara lain fisik yang menurun tetapi mempunyai kecintaan terhadap alam yaitu melalui penyediaan alternatif produk ekowisata yang memerlukan interpretasi dengan sarana yang dapat dilalui sesuai dengan kemampuan orang dewasa serta menyediakan penginapan yang nyaman. Atribut-atribut yang dapat dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung diprioritaskan pada dimensi tangible yaitu melalui peningkatan sarana information centre dengan mengefektifkan pemberian brosur, buku panduan yang berisi produk-produk ekowisata serta pemberian informasi pada setiap pengunjung sebelum memasuki kawasan, memberikan pendidikan kepada pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan dengan menerapkan kebijakan pack in pack out waste policy dan memberlakukan standar kebersihan penginapan dan kawasan ekowisata. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan yang berbasis keinginan pengunjung, manajemen TNGHS dapat menyediakan kotak saran di tempat-tempat yang mudah dijangkau. Cara ini merupakan usaha suatu organisasi yang berorientasi pada konsumen dengan membiarkan konsumen menyampaikan keluhan dan saran sehingga informasi ini dapat menjadi masukan yang berharga untuk peningkatan kinerja pelayanan ekowisata. Penentuan atribut-atribut dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan-kekurangannya, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai analisis kepuasan pengunjung dengan menambah atribut-atribut yang belum teridentifikasi dalam penelitian ini seperti sarana fisik yang menunjang kegiatan ekowisata. Namun, penambahan atribut pada dimensi fisik ini agar disesuaikan dengan dimensi lainnya agar menghasilkan path diagram model SEM yang lebih baik dan seimbang. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel tidak dipisahkan antara pengunjung yang pernah berkunjung lebih dari sekali dan pengunjung yang baru pertama kali mengunjungi ekowisata TNGHS. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya disarankan agar memisahkan sampel responden sehingga terlihat jelas perbedaan atribut kepuasan masing-masing responden.