Strategi pengembangan agroindustri dan nilai tambah gambir (uncaria gambir roxb) di kabupaten lima puluh kota sumatra barat
Main Author: | Evalia, Nur Afni |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/1/R37-01-Nur-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/2/R37-02-Nur-Abstract.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/3/R37-03-Nur-Ringkasan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/4/R37-04-Nur-Daftarisi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/5/R37-05-Nur-Pendahuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1798/ http://elibrary.mb.ipb.ac.id |
Daftar Isi:
- Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki prospek cerah di bidang pengembangan agroindustri dan peningkatan nilai tambah gambir (Uncaria gambir ROXB). Gambir merupakan salah satu komoditi unggulan Indonesia, karena memasok kebutuhan dunia hingga mencapai 80%, sementara 90% produk gambir Indonesia diproduksi para petani Sumatera Barat. Negara tujuan ekspor gambir adalah Australia, Banglades, Hongkong, India, Malaysia, Nepal, Pakistan, Taiwan, Jepang, Saudi Arabia, Philipines, Thailand dan Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan strategi yang tepat dalam upaya pengembangan agroindustri dan peningkatan nilai tambah gambir. Selain itu juga bertujuan untuk memaparkan langkah-langkah menghitung dan menganalisa besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan gambir. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat karena merupakan sentra penghasil gambir tepatnya produsen gambir terbesar di Indonesia. Waktu pengumpulan data adalah 2 (dua) bulan yaitu bulan September 2008 sampai dengan Oktober 2008, sedangkan untuk pengolahan datanya dilaksanakan bulan November 2008. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus dalam bentuk deskriptif. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil dan diolah dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak internal dinas perkebunan. Data-data sekunder diambil dari data-data yang telah tersedia di dinas perkebunan, sedangkan sumber data berasal dari (1) Dinas Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota (2) Peneliti dan akademisi (3) CV. Rasdi & Co (4) PT. Amut Indospice (5) Pemilik perkebunan gambir (4) Petani gambir. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah (a) observasi (b) kuesioner (c) wawancara (d) studi pustaka. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden terdiri dari empat pakar internal dan enam pakar eksternal. Teknik pengolahan data dan analisis pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis internal dan eksternal yang dilanjutkan dengan analisa SWOT serta menentukan alternatif strategi pengembangan agroindustri dan nilai tambah gambir dengan menggunakan QSPM untuk mencapai tujuan penelitian. Sedangkan untuk menghitung nilai tambah menggunakan metode Hayami. Dari hasil perhitungan analisis nilai tambah gambir menjadi katecin dan tanin adalah sebagai berikut : Untuk tiga kilogram gambir di dapat rasio nilai tambah katecin sebesar 97.52%. Dan untuk tanin, setiap tiga kilogram gambir diraih rasio nilai tambah sebesar 95.18 %. Berdasarkan evaluasi matriks IFE, faktor-faktor strategis pada lingkungan internal dipisahkan menjadi dua sisi berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Perkebunan. Dari hasil evaluasi faktor internal yang menjadi kekuatan utama Dinas Perkebunan dalam mengembangkan agroindustri gambir adalah adanya agrotecnopark untuk pengembangan agroindustri dan peningkatan nilai tambah gambir. Dari hasil evaluasi faktor internal yang menjadi kelemahan utama dalam mengembangkan agroindustri gambir adalah belum adanya kebijakan Pemerintah Daerah untuk mendorong pengembangan agroindustri dan peningkatan nilai tambah gambir sebagai produk yang berbasis sumberdaya lokal yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan daerah (Perda). Dari hasil evaluasi matriks EFE, faktor-faktor strategis pada lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Faktor peluang yang berpengaruh paling besar terhadap strategi pengembangan yaitu belum adanya industri pengolahan gambir menjadi produk turunan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dari hasil evaluasi faktor eksternal, ancaman yang paling berpengaruh adalah perdagangan global yang menuntut standar mutu produk yang tinggi. Berdasarkan rumusan strategi yang didapat dari matriks SWOT, dibuat empat set alternatif strategi yang meliputi : (1) Menggiatkan kembali ATP (agrotechnopark) dalam upaya menggalakkan inovasi teknologi untuk pengolahan gambir menjadi berbagai produk olahan dengan mutu yang terjamin dan jumlah yang memadai (2) Membuat kebijakan yang mengatur tentang izin masuk bagi investor yang ingin menanamkan modal baik dari dalam ataupun luar negeri agar investor merasa nyaman untuk berinvestasi (3) Peningkatan peran Pemerintah Daerah, Dinas Perkebunan, Akademisi, Lembaga Keuangan, dan instansi-instansi terkait dalam upaya pengembangan agroindustri dan nilai tambah gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota (4) Membentuk Badan Penyangga Pemasaran Gambir (BPPG) Dari hasil analisis QSPM, didapatkan prioritas strategi yaitu menggiatkan kembali program ATP (agrotechnopark) dalam upaya mengalakkan inovasi teknologi untuk pengolahan gambir menjadi berbagai produk olahan dengan mutu yang terjamin dan jumlah yang memadai. Berdasarkan strategi prioritas, didapatkan implikasi manajerial penelitian yaitu mendatangkan teknologi pengolahan gambir berupa mesin-mesin yang lebih modern untuk mendapatkan produk turunan gambir yang lebih bernilai tambah menciptakan program pelatihan penggunaan teknologi, membentuk peraturan daerah dan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan investasi, membentuk suatu biro jasa yang memberikan pelayanan terpadu perijinan investasi dan sekaligus promosi daerah, menetapkan harga gambir, menampung hasil panen gambir petani, memberikan pelatihan terpadu bagi petani dan memberikan penyuluhan tentang mutu, membuat peraturan dan sangsi yang keras kepada petani yang berani mencampur gambir dengan bahan lain