Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri Bogor
Main Author: | Muanas, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 1998
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/1/R12-01b-Muanas-Lembar_Pengesahan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/2/R12-01-Muanas-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/3/R12-03-Muanas-Ringkasn_Eksekutif.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/4/R12-04-Muanas-Daftar_Isi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/5/R12-05-Muanas-Pendahuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/ http://elibrary.mb.ipb.ac.id |
ctrlnum |
1280 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/</relation><title>Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri Bogor</title><creator>Muanas, .</creator><subject>Manajemen Pemasaran</subject><description>RINGKASAN EKSEKUTIF 


Muanas, 1998. Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri 
Bogor. Dibawah bimbingan Hamdani M. Syah dan Aji Hermawan. 

CV. Citra Pangan Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang melakukan 
kegiatan produksi produk nata de coco. Perusahaan ini memproduksi nata de coco 
dalam kemasan gelas plastik dengan merek dagang "Ta coco" dan "Wicoco". 
Sebagai pemsahaan yang baru berkembang, maka kodisi pemsahaan masih terlalu 
lemah dalam pemasarannya karena produk yang dihasilkan belum dikenal oleh 
konsumennya. 
Kelemahan dalam pemasarannya tersebut yang mengakibatkan terjadinya 
konsumen pelanggan enggan untuk memanfaatkan kesempatan mendapatkan 
potongan tunai (cash discount) yang disediakan oleh perusahaan. Sehingga keinginan 
perusahaan untuk melakukan penjualan secara tunai tidak sepenuhnya dapat dicapai 
dan sebagai akibatnya penjualan secara kredit harus ditempuh. 

Berdasarkan kenyataan semacam itu maka dirumuskan masalah : (1) 
Bagaimana fihak manajemen mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan 
untuk memberikan kredit kepada pembeli yang melakukan pembelian secara kredit. 

(2) Faktor-faktor apa saja yang diperhitungkan oleh fihak manajemen dalam 
pengambilan keputusan tersebut dan (3) Langkah-langkah apa yang harus dilakukan 
dalam rangka menghindari kredit yang kemungkinan macet karena tidak terbayar 
oleh debitur. 
Geladikarya ini bertujuan (1) Mengkaji bagaimana fihak manajemen 
memutuskan untuk memberikan kredit (penjualan secara kredit) kepada konsumen 
dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama. (2) Mengkaji faktor-faktor penting apa 
saja yang dipertimbangkan oleh fihak manajemen dalam mengelola penjualan secara 
kredit (3) Memformulasikan strategi dan langkah alternatif yang dapat dilakukan oleh fihak perusahaan untuk menghindari terjadinya debitur yang tidak dapatmemenuhi kewajibannya sehingga seluruh tagihan dapat diterima. 

Penelitian dilakukan pada CV. Citra Pangan Mandiri Darmaga Bogor mulai 
bulan Juni 1998 sampai dengan bulan Juli 1998. Metodologi penelitian adalah studi kasus. Jenis data yang digunakan terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari sumber intern perusahaan. 

Dari hasil penelitian terlihat bahwa produk yang dihasilkan CV. Citra Pangan 
Mandiri terdiri dari 4 (empat) aroma yaitu Coco Pandan, Vanila, Lychee dan Pisang 
Ambon. Hasil produksi selama bulan Maret 1998 sampai dengan bulan Juni 1998 
adalah sebanyak 11.397 dus atau rata-rata 2.849 dus pada setiap bulan. Dari jumlah 
hasil produksi tersebut dilakukan penjualan sebanyak 11.291 dus atau rata-rata 2.258 
dus pada setiap bulannya. 
Penjualan yang dilakukan oleh CV. Citra Pangan Mandiri dengan 
mengelompokkan pelanggan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu agen, grosir dan retail. Cara ini ditempuh untuk mendorong pelanggan agar mau membeli produk nuta de coco dalam jumlah yang besar. Disamping itu membedakan harga jual 
antara penjualan secara tunai dengan penjualan secara kredit. Harga jual pada 
penjualan tunai lebih rendah dibandingkan dengan harga jual pada penjualan secara kredit. Masa kredit yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 15 hari atau apabila pelanggan memesan kembali meskipun belum mencapai 15 hari. 

Nilai penjualan selama 4 (empat) bulan adalah sebesar Rp. 257.868.250,-atau 
rata-rata sebesar Rp. 64.467.063 pada setiap bulannya. Nilai penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan tunai sebesar Rp. 85.123.750,-atau rata-rata Rp. 21.280.938,-setiap bulannya dan penjualan secara kredit sebesar Rp. 172.744.500,-atau rata-rata sebesar Rp. 43.186.125,-pada setiap bulannya. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa penjualan secara kredit penempati porsi sebesar 67 %, sedang penjualan tunai hanya sebesar 33 %. 

Tejadinya penjualan kredit akan menimbulkan masalah dalam ha1 penagihan 
piutang dagang. Saldo piutang dagang pada awal bulan Maret 1998 adalah Rp. 
29.698.200,-dan penerimaan dari piutang dagang sebesar Rp. 128.638.500,-sehingga saldo piutang dagang pada akhir bulan Juni 1998 sebesar Rp. 73.804.500,-atau dengan kata lain piutang dagang saldonya bertambah Rp. 44.106.300,-. Dari kondisi ini nampak bahwa kegiatan penagihan piutang dagang yang kurang efektif sehingga ada kecenderungan tejadi kenaikan jumlah piutang dagang pada masa yang akan datang. 

Hal-ha1 yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah piutang dagang 
adalah : (1) Kenaikan jumlah penjualan secara kredit, (2) Tidak adanya petugas 
khusus yang melakukan penagihan terhadap piutang dagang, (3) Lemahnya posisi 
produk di pasaran atau pangsa pasar yang rendah sehingga tingkat perputarannya 
rendah dan perusahaan terpaksa memberikan kredit kepada konsumen yang mau 
menerimanya, (4) Tidak adanya kebijakan perusahaan dalam penghapusan piutang 
dagang atas tagihan kepada debitur yang diperkirakan tidak mampu lagi membayar 
hutangnya. 

Atas dasar hasil analisis tersebut, maka untuk mencapai tingkat penerimaan 
yang efektif atas penjualan kredit perlu dilakukan hal-ha1 sebagai berikut : 
Kepada setiap pelanggan baru perusahaan sebaiknya tidak memberikan kredit 
lebih dahulu atau penjualan dilakukan secara tunai. Setelah pelanggan baru dapat menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk membayar hutangnya, maka 
kepada pelanggan tersebut dimungkinkan diberikan kredit. 

Adakan petugas khusus yang bertugas untuk melakukan penagihan atas piutang 
dagang yang dimiliki sehingga terjadi pemisahan tugas antara salesman dengan 
petugas penagihan piutang dagang. 

Kepada pelanggan ada baiknya apabila diberikan potongan tunai dengan masa 
pembayaran tertentu misalnya diberikan potongan sebesar 3 % bagi mereka yang 
dapat membayar hutangnya paling lambat 5 hari setelah transaksijual-beli terjadi, dimana masa kredit adalah 15 hari (3/5,n/5). 

Kepada pelanggan yang secara nyata tidak mampu lagi untuk membayar 
hutangnya, pemsahaan sebaiknya menghapus piutang dagang sehingga saldo 
piutang dagang yang ada betul-betul piutang dagang yang dapat ditagih. 

</description><date>1998</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/1/R12-01b-Muanas-Lembar_Pengesahan.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/2/R12-01-Muanas-Cover.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/3/R12-03-Muanas-Ringkasn_Eksekutif.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/4/R12-04-Muanas-Daftar_Isi.pdf</identifier><type>File:application/pdf</type><language>eng</language><identifier>http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/5/R12-05-Muanas-Pendahuluan.pdf</identifier><identifier> Muanas, . (1998) Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri Bogor. Masters thesis, IPB. </identifier><relation>http://elibrary.mb.ipb.ac.id</relation><recordID>1280</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview File:application/pdf File |
author |
Muanas, . |
title |
Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri Bogor |
publishDate |
1998 |
topic |
Manajemen Pemasaran |
url |
http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/1/R12-01b-Muanas-Lembar_Pengesahan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/2/R12-01-Muanas-Cover.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/3/R12-03-Muanas-Ringkasn_Eksekutif.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/4/R12-04-Muanas-Daftar_Isi.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/5/R12-05-Muanas-Pendahuluan.pdf http://repository.sb.ipb.ac.id/1280/ http://elibrary.mb.ipb.ac.id |
contents |
RINGKASAN EKSEKUTIF
Muanas, 1998. Analisis Kebijakan Penjualan Kredit pada CV. Citra Pangan Mandiri
Bogor. Dibawah bimbingan Hamdani M. Syah dan Aji Hermawan.
CV. Citra Pangan Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi produk nata de coco. Perusahaan ini memproduksi nata de coco
dalam kemasan gelas plastik dengan merek dagang "Ta coco" dan "Wicoco".
Sebagai pemsahaan yang baru berkembang, maka kodisi pemsahaan masih terlalu
lemah dalam pemasarannya karena produk yang dihasilkan belum dikenal oleh
konsumennya.
Kelemahan dalam pemasarannya tersebut yang mengakibatkan terjadinya
konsumen pelanggan enggan untuk memanfaatkan kesempatan mendapatkan
potongan tunai (cash discount) yang disediakan oleh perusahaan. Sehingga keinginan
perusahaan untuk melakukan penjualan secara tunai tidak sepenuhnya dapat dicapai
dan sebagai akibatnya penjualan secara kredit harus ditempuh.
Berdasarkan kenyataan semacam itu maka dirumuskan masalah : (1)
Bagaimana fihak manajemen mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan
untuk memberikan kredit kepada pembeli yang melakukan pembelian secara kredit.
(2) Faktor-faktor apa saja yang diperhitungkan oleh fihak manajemen dalam
pengambilan keputusan tersebut dan (3) Langkah-langkah apa yang harus dilakukan
dalam rangka menghindari kredit yang kemungkinan macet karena tidak terbayar
oleh debitur.
Geladikarya ini bertujuan (1) Mengkaji bagaimana fihak manajemen
memutuskan untuk memberikan kredit (penjualan secara kredit) kepada konsumen
dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama. (2) Mengkaji faktor-faktor penting apa
saja yang dipertimbangkan oleh fihak manajemen dalam mengelola penjualan secara
kredit (3) Memformulasikan strategi dan langkah alternatif yang dapat dilakukan oleh fihak perusahaan untuk menghindari terjadinya debitur yang tidak dapatmemenuhi kewajibannya sehingga seluruh tagihan dapat diterima.
Penelitian dilakukan pada CV. Citra Pangan Mandiri Darmaga Bogor mulai
bulan Juni 1998 sampai dengan bulan Juli 1998. Metodologi penelitian adalah studi kasus. Jenis data yang digunakan terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif yang diperoleh dari sumber intern perusahaan.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa produk yang dihasilkan CV. Citra Pangan
Mandiri terdiri dari 4 (empat) aroma yaitu Coco Pandan, Vanila, Lychee dan Pisang
Ambon. Hasil produksi selama bulan Maret 1998 sampai dengan bulan Juni 1998
adalah sebanyak 11.397 dus atau rata-rata 2.849 dus pada setiap bulan. Dari jumlah
hasil produksi tersebut dilakukan penjualan sebanyak 11.291 dus atau rata-rata 2.258
dus pada setiap bulannya.
Penjualan yang dilakukan oleh CV. Citra Pangan Mandiri dengan
mengelompokkan pelanggan ke dalam 3 (tiga) kelompok yaitu agen, grosir dan retail. Cara ini ditempuh untuk mendorong pelanggan agar mau membeli produk nuta de coco dalam jumlah yang besar. Disamping itu membedakan harga jual
antara penjualan secara tunai dengan penjualan secara kredit. Harga jual pada
penjualan tunai lebih rendah dibandingkan dengan harga jual pada penjualan secara kredit. Masa kredit yang ditetapkan oleh perusahaan adalah 15 hari atau apabila pelanggan memesan kembali meskipun belum mencapai 15 hari.
Nilai penjualan selama 4 (empat) bulan adalah sebesar Rp. 257.868.250,-atau
rata-rata sebesar Rp. 64.467.063 pada setiap bulannya. Nilai penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan tunai sebesar Rp. 85.123.750,-atau rata-rata Rp. 21.280.938,-setiap bulannya dan penjualan secara kredit sebesar Rp. 172.744.500,-atau rata-rata sebesar Rp. 43.186.125,-pada setiap bulannya. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa penjualan secara kredit penempati porsi sebesar 67 %, sedang penjualan tunai hanya sebesar 33 %.
Tejadinya penjualan kredit akan menimbulkan masalah dalam ha1 penagihan
piutang dagang. Saldo piutang dagang pada awal bulan Maret 1998 adalah Rp.
29.698.200,-dan penerimaan dari piutang dagang sebesar Rp. 128.638.500,-sehingga saldo piutang dagang pada akhir bulan Juni 1998 sebesar Rp. 73.804.500,-atau dengan kata lain piutang dagang saldonya bertambah Rp. 44.106.300,-. Dari kondisi ini nampak bahwa kegiatan penagihan piutang dagang yang kurang efektif sehingga ada kecenderungan tejadi kenaikan jumlah piutang dagang pada masa yang akan datang.
Hal-ha1 yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah piutang dagang
adalah : (1) Kenaikan jumlah penjualan secara kredit, (2) Tidak adanya petugas
khusus yang melakukan penagihan terhadap piutang dagang, (3) Lemahnya posisi
produk di pasaran atau pangsa pasar yang rendah sehingga tingkat perputarannya
rendah dan perusahaan terpaksa memberikan kredit kepada konsumen yang mau
menerimanya, (4) Tidak adanya kebijakan perusahaan dalam penghapusan piutang
dagang atas tagihan kepada debitur yang diperkirakan tidak mampu lagi membayar
hutangnya.
Atas dasar hasil analisis tersebut, maka untuk mencapai tingkat penerimaan
yang efektif atas penjualan kredit perlu dilakukan hal-ha1 sebagai berikut :
Kepada setiap pelanggan baru perusahaan sebaiknya tidak memberikan kredit
lebih dahulu atau penjualan dilakukan secara tunai. Setelah pelanggan baru dapat menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk membayar hutangnya, maka
kepada pelanggan tersebut dimungkinkan diberikan kredit.
Adakan petugas khusus yang bertugas untuk melakukan penagihan atas piutang
dagang yang dimiliki sehingga terjadi pemisahan tugas antara salesman dengan
petugas penagihan piutang dagang.
Kepada pelanggan ada baiknya apabila diberikan potongan tunai dengan masa
pembayaran tertentu misalnya diberikan potongan sebesar 3 % bagi mereka yang
dapat membayar hutangnya paling lambat 5 hari setelah transaksijual-beli terjadi, dimana masa kredit adalah 15 hari (3/5,n/5).
Kepada pelanggan yang secara nyata tidak mampu lagi untuk membayar
hutangnya, pemsahaan sebaiknya menghapus piutang dagang sehingga saldo
piutang dagang yang ada betul-betul piutang dagang yang dapat ditagih.
|
id |
IOS3669.1280 |
institution |
Institut Pertanian Bogor |
institution_id |
20 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Sekolah Bisnis |
library_id |
692 |
collection |
Repositori Sekolah Bisnis IPB |
repository_id |
3669 |
subject_area |
Business/Bisnis Marketing, Management of Distribution/Marketing, Manajemen Distribusi |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3669 |
first_indexed |
2016-11-17T00:05:28Z |
last_indexed |
2016-11-17T00:05:28Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1763211583391006720 |
score |
17.538404 |