Daftar Isi:
  • Perusahaan sebagai organisasi bisnis kini menghadapi lingkungan persaingan yang semakin tajam, terutama dalam rangka memasuki era perdagangan bebas. Kondisi tersebut mengharuskan perusahaan untuk selalu bekerja secara efisien dan efektif. Untuk mencapai hal tersebut, salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan adalah aspek manajemen sumberdaya manusia yang tersusun dalam strategi pengembangan sumberdaya manusia. Penyusunan strategi pengembangan sumberdaya manusia perusahaan sangat menentukan bagi upaya pencapaian tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Oleh karena itu strategi pengembangan sumberdaya manusia di perusahaan harus terarah, terencana dan terpadu. PT. Tanjung Redeb Hutani adalah salah satu perusahaan pengelola hutan tanaman industri (HTI) yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Daerah Tingkat II Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, manajemen perusahaan menghadapi berbagai kendala operasional dan diantaranya adalah masalah pemotivasian karyawan bagi upaya peningkatan produktivitasnya. Untuk memotivasi karyawan diperlukan pengetahuan mengenai sumber motivasi kerja karyawan yang dominan mempengaruhi sikap dan perilaku kerjanya. Pengetahuan mengenai sumber motivasi kerja karyawan berguna bagi upaya pemotivasian karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya. Gibson et al (1995) mendefinisikan motivasi kerja sebagai suatu konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku. Tingkat produktivitas kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh motivasi kerjanya, karena sikap mental manusia dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh motivasi kerjanya. Oleh karena itu pengetahuan mengenai sumber motivasi kerja karyawan sangat diperlukan. Berkaitan dengan motivasi kerja karyawan PT. TRH, diperlukan pengkajian yang akurat guna penyusunan strategi pengembangan sumberdaya manusia yang terencana, terarah dan terpadu. Pengkajian dilakukan dengan cara menggali informasi mengenai sumber motivasi kerja karyawan kepada responden yang dipilih sebagai subyek penelitian. Kepada responden diberikan 20 butir pernyataan sebagai sumber motivasi kerja karyawan untuk dijawab. Jawaban responden berupa skor yang menunjukkan tingkat persetujuan responden atas isi dari butir pernyataan. Data hasil jawaban responden selanjutnya diolah untuk mendapatkan pengelompokkan butir-butir pernyataan ke dalam suatu faktor sumber motivasi kerja karyawan. Responden adalah karyawan tetap PT.TRH yang dipilih secara random sampling dengan intensitas 20 persen (n=110). Keragaman responden dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat manajemen (jabatan) dan masa kerja. Hasil analisa data dengan Analisis Faktor menghasilkan 7 (tujuh) faktor yang dominan sebagai sumber motivasi kerja karyawan, yaitu: Faktor (1) hubungan informal antara atasan dengan bawahan, Faktor (2) kebutuhan akan rasa aman, Faktor (3) pengawasan dan loyalitas terhadap perusahaan, Faktor (4) kondisi kerja, Faktor (5) tantangan, Faktor (6) loyalitas terhadap pekerjaan dan Faktor (7) tanggung-jawab dan keterlibatan. Ketujuh faktor tersebut dapat menerangkan 67,6 persen variasi data yang ada. Mengacu kepada teori dua faktor dari Herzberg, maka 4 (empat) faktor pertama, yaitu faktor 1, 2, 3, dan 4 merupakan hygiene factors yang merupakan sumber ketidak-puasan kerja karyawan; sedangkan 3 (tiga) faktor yang terakhir, yaitu faktor 4, 5 dan 6 merupakan motivator factors sebagai faktor motivasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Hasil analisa keragaman (analysis of varian) pada tingkat kepercayaan 90% menunjukkan keragaman responden mengenai sumber motivasi kerja karyawan berbeda nyata berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), namun tidak berbeda nyata untuk tingkat manajemen (Manajer, Pengawas dan Staf). Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki dan perempuan menganggap bahwa faktor 2 yaitu kebutuhan akan rasa aman dalam bekerja sebagai sumber motivasi kerja yang penting, sedangkan berdasarkan tingkat manajemen, responden menyatakan faktor 2 sebagai sumber motivasi kerja yang penting. Guna meningkatkan produktivitas karyawan PT. TRH, maka perlu dilakukan upaya-upaya manajerial dalam bidang manajemen sumberdaya manusia. Upaya-upaya tersebut, adalah: menambahkan kegiatan di luar jam kerja yang dapat meningkatkan hubungan antara atasan dengan bawahan agar lebih harmonis, melengkapi peralatan kerja yang memadai dan memberikan penyuluhan kepada karyawan mengenai pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3), mengkaji ulang uraian pekerjaan (job description) yang ada, menyusun kebutuhan pelatihan bagi karyawan tingkat pengawas (supervisor), menyusun budaya perusahaan, menyusun ulang prosedur penilaian prestasi kerja karyawan yang baku, menyusun perencanaan tenaga kerja dan sistem rekruitmen karyawan yang selektif serta menerapkan manajemen partisipatif.