Makna Ritual dalam Proses Pembuatan Lopi Sandeq di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar (Tinjauan Aqidah Islam)
Main Author: | Fatmasari, Fatmasari |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8541/1/FATMASARI.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8541/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembuatan Lopi Sandeq dikemukakan beberapa prosesi dalam wujud ritual. Di antara ritual-ritual tersebut masih dijumpai ritual yang berbau animisme, seperti semua orang yang ikut dalam penebangan pohon lopi diharuskan mengambil daun-daun di sekitaran pohon kemudian daun-daun tersebut digosokkan ke badan mereka, sebelum melakukan penebangan pohon terlebih dahulu mengelilingi pohon tersebut sebanyak tiga kali sebagai bentuk perkenalan antara penebang pohon dan penunggu pohon, batang pohon yang ditebang tidak boleh jatuh menimpa bayang-bayang dari penebang pohon. Bayang-bayang yang dimaksud adalah todioloq (nenek moyang), posisi tukang saat mengerjakan lopi harus menghadap sinar matahari agar bayang-bayang tukang berada di depan tukang. Bayang-bayang dianggap sebagai nenek moyang (todioloq) dan jangan sampai bayang-bayang tukang dijatuhi alat peralatan lainnya. Hal ini dimaksudkan ialah sebagai bentuk perkenalan kepada pohon yang ditebang.