Doi Tekonggo dalam Tradisi Pernikahan Masyarakat di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara ( Tinjauan Kesesuaian UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan Hukum Islam)
Main Author: | Hanzah, Putri Amaliyah K |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7613/1/Putri%20Amaliyah%20K.%20Hamzah.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7613/ |
Daftar Isi:
- Hasil penelitan ini menujukkan bahwa 1) Pemberian Doi tekonggo dalam tradisi pernikahan masyarakat di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara disebut mombe’ekangako onggoso. Tetapi sebelum doi tekonggo tersebut diberikan telah dibicarakan terlebih dahulu pada saat acara mowawo niwule, yang telah diputuskan jumlah doi tekonggo yang akan diberikan kepada pihak wanita. 2) Kedudukan Doi tekonggo yaitu wajib diberikan kepada pihak wanita karena fungsinya sebagai biaya yang digunakan dalam pesta perkawinan, 3) Doi tekonggo dalam tradisi pernikahan masyarakat di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara jika ditinjau dari kesesuaian UU Perkawinan No. 1 Tahun 1974 mengenai hal tersebut. Tidak ada satupun unsurunsur dalam undang-undang perkawinan yang menerangkan tentang doi tekonggo baik berupa syarat dan ketentuan pelaksanaan perkawinan, Sedangkan Pandangan hukum Islam mengenai doi tekonggo hukumnya adalah Mubah, boleh dilaksanakan selama itu tidak bertentangan dalam Syari’at Islam