Pengaruh Pemberian Jus Tempe terhadap Status Gizi Anak Batita Kekurangan Energi Protein di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun 2014
Main Author: | Saputra, Andhika |
---|---|
Format: | Report NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7104/1/ANDHIKA%20SAPUTRA.pdf http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7104/ |
Daftar Isi:
- Balita gizi kurang mempunyai risiko meninggal lebih tinggi dibandingkan yang tidak kurang gizi. Setiap tahun kurang lebih sebelas juta balita di seluruh dunia meninggal karena penyakit-penyakit infeksi seperti ISPA, diare, malaria, campak dan lain-lain. Ironisnya 54 % dari kematian tersebut berkaitan dengan kurang gizi (WHO,2002). Salah satu upaya penanggulangan angka gizi kurang yang tinggi adalah pemanfaatan pangan lokal yang melimpah dan harga yang terjangkau bagi masyarakat seperti tempe. Tempe pada penelitian ini diolah menjadi jus tempe dengan pertimbangan dapat tetap mempertahankan nilai gizi yang terkandung di dalam tempe. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian jus tempe terhadap status gizi anak Batita KEP ringan. Pemberian jus tempe terhadap 17 anak Batita KEP ringan dapat meningkatkan status gizi mereka hingga pada akhir penelitian hanya tersisa 1 anak yang masih berstatus gizi kurang sedangkan pada 17 anak Batita KEP ringan yang tidak diberikan jus tempe hanya 3 anak yang meningkat status gizinya. Pemberian jus tempe juga meningkatkan nafsu makan, pada kelompok kasus rata-rata peningkatan asupan energi sebelum dan setelah penelitian adalah sebesar 175,135 kkal sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan rata-rata asupan energi sebelum dan setelah penelitian hanya sebesar 14,282 kkal. Untuk rata-rata asupan protein pada kelompok kasus sebelum dan setelah penelitian adalah sebesar 14,529 gr sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan ratarata asupan protein hanya sebesar 2 gr. Rata-rata peningkatan berat badan pada kelompok kasus adalah sebesar 1,7 kg sedangkan pada kelompok kontrol adalah sebesar 0,1 kg.